KABUPATEN BANDUNG, GORAJUARA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat H. Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan, sejak dulu hingga sekarang, masalah lingkungan menjadi "PR" bagi Kabupaten Bandung.
"Mulai bicara dari Rancaekek, bicara mungkin daerah perkebunan, lalu kemudian DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum. Bahkan disaat terjadi banjir, yang disalahkan karena titik awalnya di Kabupaten Bandung dan itu tak terselesaikan," kata Dede Yusuf kepada wartawan di sela-sela reses di SDN Rancaekek 4 Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Sabtu 16 Oktober 2021.
Menurutnya, konsep berpikir dari pemerintah pusat dan BBWS Citarum, selalu berpikir pada sektor hilirnya. Yaitu bagaimana membuat sodetan, kirmir, waduk dan sebagainya.
"Padahal kunci dari permasalahan lingkungan adalah hulunya," katanya.
Baca Juga: Bak Kisah Cenderella, Team Spirit Jadi Juara TI dan Bawa Pulang Rp 256 Miliar
Baca Juga: Kemenag Ungkap Penggunaan Pengeras Suara di Masjid atau Mushala sesuai Dirjen Bimas Islam 1978
Jadi kalau berbicara hulu, Dede Yusuf mengungkapkan, hulu sungainya adalah di Cisanti Kertasari. Di antaranya di Gunung Manglayang dan gunung lainnya.
"Itu dulu kita perbaiki. Masyarakat menanam (sayuran) tidak pada di gawir, bagaimana masyarakat mendapatkan perolehan yang baik. Tapi juga tidak merusak lingkugan atau tidak dijual atau disewakan tanahnya ke korporasi atau perumahan yang akhirnya menyebabkan terjadnya faktor lingkungan. Nah ini dulu yang harus kita selesaikan," kata Dede Yusuf.
Sama halnya dalam menyelesikan pandemi Covid-19, ia mengungkapkan, buka menyelesaikan masalah ekonomiya, tapi lebih dulu menyelesaikan penyakitnya dengan cara social distancing dan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat).
Baca Juga: Warner Bros Unggah 'The Batman' Sinopsis dan Rilisnya
Baca Juga: Penantian 19 Tahun Berakhir, Indonesia Juara Thomas Cup 2020
"Yang akhirnya berhasil hingga saat ini, dapat menurunkan kasusnya setelah dilaksanakan PPKM," katanya.
Artinya, kata dia, dalam permasalahan lingkungan selesaikan dulu hulunya, baru bicara hilirnya.***