Gin Gin menuturkan, bawang merah memang bukan tanaman yang lazim menjadi komponen urban farming.
Mengingat selama ini bawang merah menjadi komoditas besar yang ditanam di lahan luas.
Namun, DKPP Kota Bandung sudah sejak lama mulai mencoba pengembangan menanam bawang merah di media tanam berskala kecil.
Saat acara Rapatar nanti akan dimulai pencanangannya agar bisa direplikasi di kelompok Buruan SAE lainnya yang kini sudah berjumlah 234 kelompok.
"Karena selama ini bawang merah diasumsikan ditanam di lahan cukup luas, kita akan coba di polybag atau di lahan sempit dan terbatas. Sebelumnya kita sudah coba di demplot di tempat kita, dan ini kita akan tularkan di tempat lain," bebernya.
Gin Gin menambahkan, sudah ada pihak yang siap menampung hasil panen bawang merah.
Apabila dalam pelaksanaannya nanti berhasil dan terdapat kelebihan, tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga saja.
"Khusus untuk bawang, karena ini menjadi komoditi cukup komersil dan untuk pemasok atau pengumpulnya sudah ada pengusaha yang siap untuk membeli hasil bawang," ungkapnya.
Dalam aksi Rapatar nanti, juga mulai diperkenalkan penambahan komponen lainnya sebagai pengembangan konsep Buruan SAE. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Terkejut Dapat Kue Ulang Tahun, Dari Petinggi Partai Lagi
"Kemudian kegiatan lain akan menguatkan Buruan SAE selain yang sudah berjalan dengan beberapa konten baru, seperti jenis ternak baru. Intinya supaya meningkatkan nilai ekonomi kelompok ini terus berputar dan Buruan SAE terus berlangsung," katanya.***