Dinilai Sudah Sangat Meresahkan Masyarakat, Pemkot Bandung Nyatakan Perang Kepada Rentenir

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 21:13 WIB
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat membuka acara Focus "Group Discusion (FGD) bertemakan 'Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Peran Satgas Antirentenir Kota Bandung" di Hotel Savoy Homann, Rabu, 6 Oktober 2021. (humasbandung.go.id-gorajuara)***
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat membuka acara Focus "Group Discusion (FGD) bertemakan 'Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Peran Satgas Antirentenir Kota Bandung" di Hotel Savoy Homann, Rabu, 6 Oktober 2021. (humasbandung.go.id-gorajuara)***

BANDUNG, GORAJUARA – Wakil Wali Kota Bandung menegaskan, rentenir atau orang pemberi pinjaman uang tunai dengan bunga yang sangat tinggi merupakan praktik ekonomi ilegal.

Selama ini rentenir telah mengakar di kalangan masyarakat, bahkan telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian masyarakat.

Praktik rentenir hingga saat ini paling marak ditemui di pasar-pasar tradisional.

Mereka menyasar pedagang kecil hingga akhirnya banyak pedagang yang terlilit utang.

Hal itu diungkapkan Yana saat membuka acara Focus "Group Discusion (FGD) bertemakan 'Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Peran Satgas Antirentenir Kota Bandung" di Hotel Savoy Homann, Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Bagi Sekolah Gelar PTM, Pekan Depan Siswa dan PTK di Kota Bandung Mulai Dites Antigen Secara Acak

"Kita harus bergerak lebih cepat dari rentenir, melalui FGD ini diharapkan bisa menghasilkan strategi-strategi untuk mengatasi praktek rentenir, sehingga Kota Bandung bisa menjadi kota yang bersih dari rentenir" tuturnya.

Menurutnya, saat ini rentenir sudah semakin canggih dan mereka mampu beradaptasi dengan zaman.

Mulai dari berpura-pura membuka koperasi simpan pinjam padahal isinya praktik rentenir.

Termasuk memanfaatkan teknologi digital atau kerap disebut pinjaman online (pinjol).

Sebab itu, wakil wali kota meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung agar mempersempit ruang rentenir, salah satunya dengan menghidupkan kembali koperasi-koperasi simpan pinjam.

Baca Juga: Uji Coba Deteksi Dini Thalasemia Dilanjutkan di 13 Puskesmas Kota Bandung, Ini Kata Ketua FBS  

"Kita juga harus mendekatkan Bank Bandung dan aktif mempromosikan program kepada masyarakat seperti program pinjaman modal usaha. Ini bisa menjadi alternatif masyarakat dan lambat laun meninggalkan rentenir," harapnya.

Wakil wali kota mengingatkan, agar memberi kemudahan proses pinjaman. Karena sejatinya rentenir memberi kemudahan dalam proses pinjaman sehingga hal itulah yang membuat masyarakat akhirnya terjebak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini