Kasus Positif Aktif Covid-19 di Kota Bandung Terus Menurun, Namun Pemkot Tetap Lakukan Hal Ini

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 09:46 WIB
Kepala Dinkes Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara. (humasbandung.go.id-gorajuara)***
Kepala Dinkes Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara. (humasbandung.go.id-gorajuara)***

BANDUNG, GORAJUARA – Kasus aktif Covid-19 di wilayah Kota Bandung terus mengalami penurunan. Saat ini kasus positif aktif sudah berada di bawah angka 100.

Menurut Kepala Dinkes Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara, kasus Covid-19 di Kota Bandung dinilai turun berdasarkan beberapa indikator. Di antaranya kasus positif aktif di bawah 100.

"Kasus kesembuhan naik terus, kasus meninggal dua minggu terakhir sangat landai sehari bisa satu bisa nol. Mudah-mudahan terus membaik dan menunjukkan yang sakit tidak berat atau bisa tertangani," katanya seperti dikutip dari humasbandung.go.id, Rabu, 6 Oktober 2021.

Ia mengakui, sekitar 80 persen kelurahan di Kota Bandung sudah berada di zona hijau.

Baca Juga: Kasus Thalasemia Tinggi di Jabar, Sebelum Menikah Ada Baiknya Deteksi Dini Bersama Pasangan ke Rumah Sakit

Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kesehatan tetap melakukan penanganan Covid-19 dengan 5M, 3T, dan percepatan vaksinasi.

Selain itu, Bed Occupancy Rate (BOR) dari 20 Rumah Sakit rujukan Covid-19 di angka 11 persen yang jauh di bawah standar WHO, 30-40 persennya juga diisi oleh warga luar Kota Bandung.

Jumlah tempat tidur menurun karena banyak dikonversi kembali untuk melayani pasien non Covid-19.

Indikator lain positivity rate yang diperoleh dari jumlah semua pemeriksaan lab yaitu 0,22.

"Angka itu artinya penyebaran sangat lambat. Hal lain yang mendukung penanganan pandemi itu kecepatan capaian vaksinasi, dosis satu sudah mencapai 85,6 persen," lanjutnya.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana Sebut Ini Masalah Besar Bagi Kota Berjuluk Parisj van Java, Apa Itu

Tak hanya itu, sejumlah tempat isolasi terpadu juga seperti tiga hotel sudah tidak diperpanjang sejak 30 September 2021 lalu.

Hal itu karena tempat untuk isolasi mandiri di kewilayahan juga sudah banyak, terlebih di beberapa kecamatan dan kelurahan ada yang nol kasus.

"Sekitar 80 persen Kelurahan zona hijau. Jadi dapat tertangani di isolasi mandiri di rumah, karena Puskesmas juga punya waktu memantau, juga di tempat isolasi wilayah," kata Ahyani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini