Mahasiswa Tel-U Tawarkan Solusi Jaringan Nirkabel di Daerah Bencana, Penasaran Seperti Apa Cara Kerja Alat Ini

photo author
- Rabu, 29 September 2021 | 22:17 WIB
Mahasiswa Telkom University membuat alat yang akan mempermudah komunikasi saat terjadinya bencana. (dok, Telkom University/Gorajuara)***
Mahasiswa Telkom University membuat alat yang akan mempermudah komunikasi saat terjadinya bencana. (dok, Telkom University/Gorajuara)***

BANDUNG, GORAJUARA - Mahasiswa Telkom University membuat sebuah alat inovasi untuk membantu jaringan komunikasi di daerah pasca bencana agar tetap berjalan.

Alat ini bernama Transceiver Recover Extension (T-REX). Lalu apa yang membuat alat ini mampu menjadi solusi dalam penanganan bencana di daerah yang sulit dijangkau?

Kerusakan infrastruktur telekomunikasi dapat merugikan banyak pihak, misalnya tim penyelamat seperti Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), yang kesulitan berkomunikasi di daerah pasca bencana.

Baca Juga: Ini 10 Titik Genangan Air yang Masih Terjadi di Kota Bandung Saat Hujan Turun  

"Itu yang melatarbelakangi kami membuat inovasi teknologi untuk pemulihan jaringan telekomunikasi pada daerah pasca bencana, dengan menggunakan jaringan komunikasi nirkabel," ungkap Dyan Ahadiansyah salah satu anggota T-REX dalam rilisnya, Rabu, 29 September 2021.

T-REX dapat digunakan sebagai sebuah base station darurat, sehingga dapat membantu komunikasi di daerah pasca bencana saat base station utama (existing) telah hancur atau tidak lagi berfungsi.

T-REX memiliki dua fitur utama yaitu sebagai penguat sinyal seluler (repeater) dan sebagai jaringan private cellular.

Baca Juga: Hadapi Musim Hujan, Hal Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung untuk Antisipasi Banjir  

T-REX dirancang menggunakan software defined radio yang dapat membuat layanan jaringan telekomunikasi sesuai dengan standar 3GPP.

T-REX memiliki sistem open registration, sehingga semua simcard dari operator apapun dapat terhubung ke dalam layanan jaringan T-REX selama dalam jangkauan sinyal T-REX.

Alat ini  mulai dibuat saat pengumuman lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sekitar bulan Mei 2021, saat itu proses pengerjaannya dilakukan secara daring dan luring.

Baca Juga: Pengurus Besar PON XX Papua Apresiasi Kesigapan PLN   

Kegiatan luring dilakukan di lab. AICOMS Telkom University di bawah bimbingan langsung Dr. Eng. Khoirul Anwar.

Alat ini dikembangkan oleh empat mahasiswa prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University yang beranggotakan Dyan Ahadiansyah, Okzata Recy, Lia Suci Waliani, dan (Alm.) Harnanditya Mahendra.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini