Jumlah Pengakses Aplikasi PeduliLindungi Meningkat 900 Persen. Bulan Juli di Bawah 1 Juta, Kini Dekati 9 Juta

photo author
- Senin, 27 September 2021 | 02:08 WIB
Salah satu penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah di gedung bioskop.***. (Foto:/Gorajuara/depok.pikiran-rakyat.com)
Salah satu penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah di gedung bioskop.***. (Foto:/Gorajuara/depok.pikiran-rakyat.com)

BANDUNG, GORAJUARA - Kalau pada awal Juli 2021 lalu, dilihat dari sisi jumlah akses aplikasi PeduliLindungi, masih di bawah 1 juta, sekarang sudah hampir mendekati 9 juta yang mengakses. Kemudian 48 juta kali diunduh, dan kurang lebih 55 juta pengguna bulanan.

Selanjutnya, pada Oktober mendatang Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akan manjadikan fitur pada aplikasi PeduliLindungi bisa diakses di aplikasi lain.

Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengatakan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan platform-platform digital seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, Link Aja, bahkan ada juga aplikasi dari Pemerintah Jakarta yaitu Jaki.

Baca Juga: Saat Pandemi Covid-19, Sebanyak 1.021 UMKM di Jabar Berhasil Masuk Pasar Online, Ridwan Kamil Sumringah

Jadi masyarakat tidak harus menggunakan PeduliLindungi, tetapi bisa mendapatkan fitur-fitur yang ada di PeduliLindungi pada aplikasi tersebut.

"Ini akan launching di bulan Oktober ini. Ada proses di mana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang. Jadi aplikasi yang paling banyak digunakan itu kan seperti ada Gojek, Grab, Tokopedia dan lain sebagainya. Itu bisa digunakan untuk bisa masuk ke berbagai macam fitur yang ada di PeduliLindungi," katanya dalam diskusi secara virtual, Jumat, 24 September 2021.

Selanjutnya, kata Setiaji, bagi orang yang tidak punya ponsel pintar dan akan melakukan perjalanan udara maupun dengan kereta tetap bisa teridentifikasi status hasil tes swab PCR maupun antigen dan sertifikat vaksinnya. Status tersebut bisa diketahui melalui nomor NIK saat membeli tiket.

Baca Juga: Orang Nomor Satu di Jawa Barat Ini Menyampaikan Kabar Gembira untuk Warganya, Apa Itu, Simak Info Berikut

"Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket  sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen)," ucapnya.

Sementara itu, bagi tempat yang tidak terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, masyarakat bisa memeriksanya secara mandiri di aplikasi PeduliLindungi.

Caranya dengan memasukkan NIK dan langsung muncul bahwa yang bersangkutan statusnya layak atau tidak untuk masuk ke tempat tersebut.

Baca Juga: 1 Kg Jelantah Dibeli Rp 3.000, Pemkot Bandung Bergegas Kurangi Pencemaran Lingkungan yang Kerap Menghantui

"Di PeduliLindungi itu sudah ada fitur untuk self-check. Jadi sebelum berangkat orang-orang bisa menggunakan self-check terhadap dirinya sendiri," ujar Setiaji seperti dikutip dari jabarprov.go.id, Senin, 27 September 2021.

Di sisi lain, aplikasi PeduliLindungi banyak sekali keterkaitannya, seperti dengan hasil tes, hasil tracing kontak erat, dengan telemedicine sehingga bisa mendapatkan layanan obat gratis. Kemudian aplikasi PeduliLindungi juga akan diintegrasikan dengan sistem karantina.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini