GORAJUARA – Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.
Wali Mulyana bersama lima orang lainya dari Pemerintah Kota dan swasta tersandung kasus suap pengadaan barang dan jasa berupa CCTV dan Jaringan Internet pada program Smart City Kota Bandung.
Wali Kota Bandung ini ditangkap dalam OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang dilakukan KPK pada Jumat, 14 April 2023 silam.
“Menetapkan enam orang tersangka yaitu, pertama saudara YM selaku Wali Kota Bandung periode 2022 sampai saat ini, kedua saudara DD kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bandung,” ungkap Nurul Ghufron sebagai pimpinan KPK.
Baca Juga: Tim KPK Geledah Balai Kota dan Sejumlah Tempat di Bandung Buntut Kasus Wali Kota Yana Mulyana
“Ketiga saudara KR Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung, empat dan lima saudara BN dan AG Direktur dan Manajer PT.Sarana Mitra Adiguna, enam saudara SS CEO PT. Citra Jelajah Informatika,” tambah Nurul Ghufron.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang merupakan mantan Wali Kota Bandung berkomentar atas kasus yang dijerat Yana Mulyana.
Ridwan Kamil prihatin melihat kasus yang menjerat Walikota Bandung Yana Mulyana dan meminta sekretaris Daerah Kota Bandung untuk mengisi kekosongan dan tetap melayani warga.
yanBaca Juga: Sempat Dihujat Netizen, Instagram Yana Mulyana Menghilang Usai Wali Kota Bandung Terciduk OTT KPK
“Sebagai Gubernur, saya sangat prihatin dan sebagai mantan Wali Kota Bandung saya sangat sedih,” ungkap Ridwan kamil.
“Saya juga tadi kesana juga, menitipkan pelayanan publik warga Bandung Insha Allah tidak akan terganggu karena sudah saya arahkan Sekda Kota Bandung untuk segera mengambil keputusan apalagi menjelang mudik lebaran,” Tambah Ridwan Kamil.
Dikutip Gorajuara dari akun Twitter Gubernur Jawa Barat @ridwankamil, meminta Pemkot Bandung agar lebih atentif terhadap aspirasi masyarakat dan lebih responsif kepada keluh kesah warga.
“Semoga semua dari kita bisa mendapatkan hikmahnya,” Harap Gubernur Jawa Barat.
Pemda Kota Bandung untuk sementara dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna.
