"Di antaranya dengan melakukan transformasi CASA retail dan menguasai ekosistem dan mengoptimalkan transaksi," ujar Hery.
Kedua, Hery menyebut bila transformasi dilakukan dengan melakukan optimalisasi cost of credit dari bisnis UMKM.
Dalam hal ini, optimalisasi dilakukan dengan memperbaiki proses bisnis, pengembangan modelling bagi para mantri dan penguatan sistem monitoring risiko kredit.
Ketiga, BRI juga akan melakukan langkah re-branding yang lebih menyeluruh, di mana hal ini bertujuan untuk memperkuat posisi BRI sebagai universal banking yang relevan untuk semua lapisan masyarakat dan pelaku usaha.
Terakhir atau keempat, Hery menyatakan bila transformasi dilakukan pada aspek budaya kerja.
"Keempat adalah dari sisi culture, di mana kita menciptakan budaya kerja yang dapat meningkatkan performance,
"Transformasi people agar lebih produktif dan berdaya saing dan menciptakan leader yang mampu nata, nuntun dan nagih," kata Hery.
Baca Juga: Nabung Saham Melatih Karakter Istimewa... Ternyata Mayoritas Generasi Tua Tidak Paham...
Selanjutnya, BRILiaN Way kini ditetapkan oleh BRI sebagai arah budaya bersama yang menjadi landasan dalam bekerja.
Dalam hal ini, ada lima nilai utama yang diusung dalam BRILiaN Way, yakni Integrity, Collaborative, Accountability, Growth Mindset dan Customer Focus.
Kelima nilai utama tersebut ditetapkan sebagai panduan nilai dan perilaku yang harus dimiliki oleh semua insan BRILiaN.
Sementara Dony Oskaria mengatakan bahwa kekuatan fundamental BRI terletak pada jangkauan dan relevansi di tengah masyarakat.
"BRI sangat powerful ya, apalagi begitu melihat jangkauan BRI. Kita punya lebih dari 7.000 cabang, lebih dari 1 juta AgenBRILink.