"Namun, adalah keliru dan tidak bijak menjadikan perbedaan pendekatan sebagai alasan untuk saling merendahkan.
"Persaingan dalam sejarah gerakan mahasiswa adalah untuk memperkaya gagasan, bukan membenturkan identitas," kata Arief.
Terakhir, Arief mengajak para elemen bangsa untuk menempatkan sejarah gerakan mahasiswa secara adil dan proporsional.
"Jangan jadikan kekayaan sejarah organisasi menjadi alat untuk saling menjatuhkan.
"Baik HMI, PMII, PMKRI, GMNI, GMKI, KAMMI, dan lainnya—semua telah berkontribusi besar dalam membangun Indonesia," pungkas Arief Rosyid Hasan.***