Kunto menekankan pentingnya berbagi budaya dengan cepat dan terus menerus di era global ini, serta mendorong penerapan pertukaran pelajar, guru, dan budaya.
"Saya berharap kolaborasi dan pertukaran budaya antara Asia dan Afrika dapat terus berkembang," ujar Kunto.
Mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika
Sebelum diskusi dimulai, para delegasi Konferensi Asia Afrika mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung. Mereka juga melaksanakan city tour ke Balai Kota dan Gedung Sate.
Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk melihat langsung tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan Konferensi Asia Afrika.
Pembagian Buku “The Bandung Connection”
Diskusi ditutup dengan pembagian buku “The Bandung Connection” karya Roeslan Abdulgani.
Buku ini menceritakan tentang sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, memberikan wawasan yang mendalam tentang peristiwa penting tersebut.
Baca Juga: Kuy ke CFD! Titik Lokasi Car Free Day 7 Juli 2024 di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi
Asia-Africa Festival 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk merencanakan masa depan yang lebih baik melalui kerja sama dan pertukaran budaya.
Dengan semangat yang sama seperti 69 tahun yang lalu, negara-negara Asia dan Afrika berkomitmen untuk terus bekerja sama dan menjaga warisan budaya mereka agar tetap hidup dan berkembang.***