GORAJUARA - Rapat Kerja Nasional Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (Rakernas AKSI) tahun 2024 sukses digelar di Bandung.
Kegiatan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Kepala SMK Negeri 1 Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Nandang Jauharudin, S.TP., M.P. yang hadir sebagai salah satu perwakilan.
Kehadirannya di Rakernas AKSI ini menjadi momentum penting dalam menyuarakan berbagai isu pendidikan di wilayahnya.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Raffi Ahmad Naik Haji di Tahun 2024, Nomor 2 Mungkin Belum Pernah Anda Tahu
Nandang membagikan kisah dan pengalaman menghadiri kegiatan rakernas AKSI yang sangat melekat di hati para pesertanya
Menurut Nandang, ajang silaturahmi tahunan ini menjadi momentum yang tepat dan berharga, karena mempertemukan berbagai pimpinan sekolah bahkan bukan hanya untuk satu jenjang pendidikan, namun mulai dari pendidikan dasar hingga menengah.
"Ini tentu menarik, karena menjadi ajang silaturahmi para kepala sekolah, kami banyak mendapatkan ilmu, bagaimana pengelolaan pendidikan di luar Jawa Barat dengan ciri khasnya masing-masing," katanya di Hotel Trans Luxury Bandung, kepada GoraEdu.
Baca Juga: Kepala Sekolah SMKN 1 Bojongpicung Suarakan Kekurangan Tenaga Pendidik di Rakernas AKSI 2024
Bahkan, sambungnya lebih khusus mempelajari pengembangan di jenjang SMK,
sebagaimana amanah yang melekat kepada dirinya saat ini, yaitu menjadi orang nomor satu di SMKN 1 Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
"Selanjutnya, kami mendapatkan ilmu yang penting dari pemerintah pusat mengenai
transformasi kepala sekolah dan pengawas, ini akan diimplementasikan di sekolah kami," janjinya.
Lebih lanjut sambungnya, di Rakernas AKSI kali ini juga diselingi dengan kegiatan
jalan-jalan mengelilingi Gedung Sate, Bandung.
Dirinya menyoroti jika hal tersebut sebagai sebuah gerakan yang positif dalam mengenalkan ikon daerah, termasuk potensi yang dimiliki Jawa Barat untuk dikenalkan kepada para pejabat di daerah lainnya di Indonesia.
Suarakan Kekurangan Tenaga pendidik dan Kependidikan di Kabupaten Cianjur
Pada kesempatan itu, dirinya menyuarakan jika salah satu permasalahan yang umumnya ada di Kabupaten Cianjur dan masih dirasakan hingga saat ini yaitu kurangnya kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
