GORAJUARA - Hari kedua Rakernas AKSI yang berlangsung pada 6 Juni 2024, di Hotel Grand Hill Universal Jalan Setia Budi, Bandung, berbagai penghargaan bergengsi diberikan kepada kepala sekolah yang telah menunjukkan prestasi luar biasa.
Salah satu sorotan utama dari acara tersebut adalah penghargaan yang diterima oleh Ponijan, M.Pd, Kepala sekolah SMAS Islam PB Soedirman 2 Bekasi.
Ia berhasil meraih penghargaan selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2023 Ponijan mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Inspiratif Indonesia.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Raffi Ahmad Naik Haji di Tahun 2024, Nomor 2 Mungkin Belum Pernah Anda Tahu
Dan tahun 2024 ini, Ia mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Transformatif Indonesia, dimana penghargaan disampaikan langsung oleh Dr. Asep Tavip Yani selaku Ketua Umum AKSI.
Ponijan, atau yang lebih akrab disapa Anas, telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa dalam dunia pendidikan.
Dalam wawancara eksklusif dengan GoraJuara.com, Ponijan menjelaskan bahwa keberhasilannya tidak lepas dari penerapan Kurikulum Merdeka dan transformasi digital di sekolah yang ia pimpin.
Menurutnya, era Merdeka Belajar menuntut perubahan signifikan dalam metode pembelajaran, dan ia menjawab tantangan tersebut dengan mengimplementasikan digitalisasi di SMAS Islam PB Soedirman 2 Bekasi.
Baca Juga: Viral! Anjing Dipukul Sekuriti di Plaza Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya! Berujung Pemecatan?
Pada era digital ini, Ponijan mewajibkan semua siswa menggunakan laptop dan tablet dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan Learning Management System (LMS) Microsoft Teams memungkinkan asesmen dan pembelajaran berjalan tanpa kertas (zero paper), yang terintegrasi dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dari Kemendikbudristek.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin digital.
Baca Juga: Naik Haji Tahun Ini, Raffi Ahmad Sempat Dua Kali Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Berikut Jelasnya...
Selain itu, Ponijan juga aktif sebagai narasumber dalam berbagi praktik baik Implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia melalui Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat.
Ia tidak hanya menginspirasi sekolah yang ia pimpin, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.