Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE, Momentum Perkokoh Kerukunan dan Toleransi di Kota Bandung

photo author
- Selasa, 21 Mei 2024 | 06:00 WIB
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE di Bandung: Memperkuat kerukunan dan toleransi untuk keharmonisan masyarakat. (humas Bandung / GoraJuara.com)
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE di Bandung: Memperkuat kerukunan dan toleransi untuk keharmonisan masyarakat. (humas Bandung / GoraJuara.com)

GORAJUARA - Menjelang perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE pada Kamis, 23 Mei 2024, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengadakan silahturahmi dengan umat Buddha di Pendopo Kota Bandung pada Senin, 20 Mei 2024.

Perayaan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Bandung.

Perwakilan umat Buddha, Sartiman, menyatakan bahwa moderasi beragama dan toleransi merupakan aspek vital dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Ketemu Baale di Latihan Pestapora Pamedan Mangkunegaran, Solo, Penjualan Tiket Sudah Tersedia

"Dukungan dari Pemerintah Kota Bandung, khususnya FKUB, dalam membangun moderasi beragama sangatlah penting.

Kerukunan adalah prasyarat utama bagi pembangunan yang harmonis dan sejahtera," ujar Sartiman.

Ia juga mengapresiasi sambutan hangat Pemerintah Kota Bandung setiap kali menjelang perayaan hari besar keagamaan.

Baca Juga: 10 Kuliner di Lengkong Kecil Bandung yang Wajib Dicoba, Surga Makanan Enak Kaki Lima

Sartiman menambahkan, "Terima kasih berkat Pemkot Bandung, setiap menjelang perayaan hari besar, kami selalu diterima oleh masyarakat Kota Bandung.

Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat dan komitmen terhadap keberagaman yang ada di Kota Bandung."

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menegaskan bahwa perayaan Waisak ini menjadi ajang refleksi spiritual yang mendalam bagi umat Buddha serta kesempatan untuk memperkokoh persaudaraan dan toleransi antar umat beragama.

Baca Juga: Lay Zhang Umumkan World Tour 2024, Jakarta, Seoul, Hingga New York, Siap Menyambut!

Bambang mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai perayaan ini dengan penuh kasih sayang dan keseimbangan batin.

"Makna ini tidak hanya berlaku bagi umat Buddha, tetapi juga untuk seluruh masyarakat.

Toleransi adalah kunci untuk kehidupan yang damai," tutur Bambang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usie Mantapraja

Sumber: humas bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini