GORAJUARA - Pemerintah Kota/ Pemkot Bandung terus berupaya untuk memaksimalkan potensi kawasan sentra rajut Binong Jati.
Kawasan ini dikenal sebagai pusat industri rajut yang telah lama menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.
Dalam upaya meningkatkan daya saing dan memperluas pasar, Pemkot Bandung tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga berupaya keras dalam hal branding produk lokal.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menegaskan pentingnya optimalisasi akses dan promosi produk di sentra rajut Binong Jati.
"Kita harus berani membuat branding. Sehingga kita bisa menjadi produsen yang berkelas," ujar Bambang saat memonitor kawasan sentra rajut Binong Jati, Minggu, 12 Mei 2024.
Bambang menyadari bahwa infrastruktur menuju kawasan tersebut masih belum memadai, sehingga menjadi salah satu fokus utama dalam rencana pengembangan.
Baca Juga: ASYIK! Friday Car Free Day di Bandung, Dishub Siapkan Transportasi Gratis untuk Pegawai
Selain itu, branding dan promosi produk dari sentra rajut ini dirasa masih kurang optimal.
Oleh karena itu, strategi yang komprehensif diperlukan untuk meningkatkan visibility dan daya tarik produk rajut Binong Jati di pasar yang lebih luas.
Dalam pantauannya, Bambang menemukan berbagai fenomena menarik di sentra rajut Binong Jati.
Salah satunya adalah sekitar 400 perajin yang masih eksis kini mulai bertransformasi menggunakan mesin dalam proses produksinya.
Hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dari metode tradisional menuju proses yang lebih modern dan efisien.
Selain produk rajut, kawasan ini juga mulai mengembangkan produk UMKM lainnya seperti makanan dan minuman, yang menambah keberagaman produk lokal.