Pemkot Bandung Maksimalkan Sentra Rajut Binong Jati, Infrastruktur dan Branding Produk Lokal Jadi Fokus Utama

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 20:10 WIB
Optimalisasi Sentra Rajut Binong Jati, Pemkot Bandung Maksimalkan Potensi Lokal (Humas Bandung / GoraJuara.com)
Optimalisasi Sentra Rajut Binong Jati, Pemkot Bandung Maksimalkan Potensi Lokal (Humas Bandung / GoraJuara.com)

GORAJUARA - Pemerintah Kota/ Pemkot Bandung terus berupaya untuk memaksimalkan potensi kawasan sentra rajut Binong Jati.

Kawasan ini dikenal sebagai pusat industri rajut yang telah lama menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.

Dalam upaya meningkatkan daya saing dan memperluas pasar, Pemkot Bandung tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga berupaya keras dalam hal branding produk lokal.

Baca Juga: Inspirasi Buruan Sae Tercipta Tetenong, Minuman Kesehatan Khas Produk Lokal Kampung Wisata Binong, Kota Bandung

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menegaskan pentingnya optimalisasi akses dan promosi produk di sentra rajut Binong Jati.

"Kita harus berani membuat branding. Sehingga kita bisa menjadi produsen yang berkelas," ujar Bambang saat memonitor kawasan sentra rajut Binong Jati, Minggu, 12 Mei 2024.

Bambang menyadari bahwa infrastruktur menuju kawasan tersebut masih belum memadai, sehingga menjadi salah satu fokus utama dalam rencana pengembangan.

Baca Juga: ASYIK! Friday Car Free Day di Bandung, Dishub Siapkan Transportasi Gratis untuk Pegawai

Selain itu, branding dan promosi produk dari sentra rajut ini dirasa masih kurang optimal.

Oleh karena itu, strategi yang komprehensif diperlukan untuk meningkatkan visibility dan daya tarik produk rajut Binong Jati di pasar yang lebih luas.

Dalam pantauannya, Bambang menemukan berbagai fenomena menarik di sentra rajut Binong Jati.

Baca Juga: Begini Kondisi Aditya Zoni Usai Tak Tinggal Serumah dengan Yasmine Ow Selama Berbulan-bulan, Ternyata...

Salah satunya adalah sekitar 400 perajin yang masih eksis kini mulai bertransformasi menggunakan mesin dalam proses produksinya.

Hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dari metode tradisional menuju proses yang lebih modern dan efisien.

Selain produk rajut, kawasan ini juga mulai mengembangkan produk UMKM lainnya seperti makanan dan minuman, yang menambah keberagaman produk lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Sumber: humas bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini