GORAJUARA - Pemerintah Kota/ Pemkot Bandung melalui perwakilannya, Penjabat Wali Kota Bambang Tirtoyuliono, telah menegaskan komitmen dalam meningkatkan sistem pendidikan di kota tersebut.
Dalam sebuah acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, upaya-upaya konkret untuk memberikan peluang pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat Kota Bandung telah disampaikan.
Melalui program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP), setiap warga Kota Bandung dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah atas akan mendapat perhatian yang sama.
Hal ini dipandang sebagai langkah awal yang strategis menuju pencapaian Bonus Demografi pada tahun 2045.
Program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) yang diinisiasi Pemkot Bandung menjadi tonggak penting dalam memastikan setiap anak-anak Kota Bandung memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Melalui RMP, upaya-upaya pencegahan dan penanganan ketidaklanjutan pendidikan diperkuat, memberikan jaminan bahwa anak-anak dapat menyelesaikan pendidikan mereka tanpa hambatan yang berarti.
Baca Juga: Vespa Darling 50s Milik Babe Cabita, Inilah Eksklusifitas Klasik yang Dilelang dan Membawa Berkah
Konsep ini dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, yang akan menjadi modal berharga bagi kemajuan Kota Bandung di masa depan.
Pernyataan optimisme dari Pemkot Bandung, terutama dalam mencapai Bonus Demografi pada tahun 2045, mengisyaratkan bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan demografi yang akan datang.
Melalui pendidikan yang berkualitas, setiap anak-anak Kota Bandung akan dipersiapkan untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Baca Juga: Sakit Hati oleh Ucapan Atasan, Jeremy Teti Ngaku Berani Tanyakan Soal Gaji Karena Hal Ini
Kesiapan mereka dalam menghadapi bonus demografi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi refleksi dari kesungguhan seluruh masyarakat Kota Bandung dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada generasi muda.
Visi pendidikan yang diusung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mencerminkan semangat perubahan yang sedang terjadi di Indonesia.
Gerakan Merdeka Belajar menjadi landasan bagi transformasi pendidikan menuju arah yang lebih inklusif dan inovatif.