GORAJUARA – Terjadi insiden kecelakaan di Cicalengka yang melibatkan dua kereta api yaitu KA Turangga dan KA Bandung Raya.
Kecelakaan ini menyebabkan meninggalnya empat orang petugas KA yang terdiri dari, Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.
Seluruh penumpang kereta api dinyatakan selamat dengan 22 orang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Bumbunya Medok dan Gurih! Nih Coba Resep Indomie Spicy Garlic Cheese, Indomie Hacks Bikin Nagih
Karena hal ini, KAI melakukan rekayasa berupa perubahan rute kereta api melalui jalur Bandung – Cikampek – Kroya.
Dilansir dari unggahan Instagram @kai121_ oleh GORAJUARA, banyak netizen yang teringat akan Tragedi Bintaro 1987.
“Berkaca dari Tragedi Bintaro, jangan jadikan Masinis kambing hitam terutama Masinis KRL Bandung Raya yang sudah meninggal. Secara Masinis mendapatkan sinyal aman untuk diberangkatkan dari petugas pengatur keberangkatan PPKA,” komen @pandean24.
“Jangan sampai salah Masinisnya kaya kejadian Bintaro, Masinis dikambinghitamkan padahal kereta tidak akan jalan tanpa ada sinyal dari PPKA,” @luki.id.
Baca Juga: Viral! Video Saipul Jamil Ditangkap di Jalur TransJakarta, Diduga Kasus Narkoba, Ternyata...
Tragedi Bintaro 1987 merupakan kecelakaan yang terjadi di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan pada 19 Oktober 1987.
Dalam kejadian ini, KA 220 atau kereta api yang berangkat dari stasiun Kebayoran bertabrakan dengan KA 225 yang berangkat dari stasiun Sudimara.
Peristiwa ini menjadi salah satu kecelakaan yang paling parah dalam sejarah transportasi Indonesia karena menewaskan 139 orang dan 254 orang lainnya luka berat.
Lokasi kejadian ini berada pada 17+252 lintas Angke – Tanah abang – Rangkasbitung – Merak. Tempat tersebut berada pada tikungan S yang pada masa itu didominasi oleh perkebunan dan semak belukar.
Baca Juga: Pedangdut Saipul Jamil Ditangkap di Jelambar, Jakarta Barat, Ini Penjelasan Polisi
