GORAJUARA - Penyebab pasti tabrakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya belum diketahui dan masih dalam penyelidikan aparat berwenang.
Informasi terakhir menyebutkan tabrakan KA Turangga dengan KA Baraya menewaskan 3 orang, yakni masinis, asisten masinis dan pramugara. Sedangkan, seluruh penumpang kedua kereta hanya mengalami luka-luka.
Menurut kesaksian salah satu korban tabrakan KA Turangga dan Bandung Raya, banyak penumpang terlempar dari dalam gerbong.
Salah satu penumpang kereta api Turangga sempat mendengar obrolan warga sekitar. Menurut dia, seharusnya kereta komuter bergantian melintas, tapi malah berjalan.
Saat kejadian warga juga mendengar suara dentuman keras. Namun, mereka belum mengetahui ada kecelakaan tabrakan kereta api.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat mengomentari musibah ini, Wapres menilai kecelakaan tersebut sudah fatal dan seharusnya bisa dicegah, terutama bila ada kesalahan teknis.
Ma’ruf juga meminta adanya investigasi lanjutan, apakah kecelakaan karena human eror atau yang lainnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menurunkan tim gabungan dalam melakukan evakuasi di lokasi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya. Termasuk mengirimkan unit bantuan dari beberapa stasiun.
Risal menjelaskan saat ini DJKA, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) memulai investigasi. Tujuannya mencari penyebab kecelakaan maut tersebut.
Diberitakan sebelumnya, suasana terasa pilu usai tabrakan kedua kereta api. Jeritan terdengar dari para penumpang.
Para penumpang turun dari gerbong dengan cara loncat. "Allahu Akbar....tulung...tulung," terdengar jeritan dari seorang perempuan.