Hal ini sempat diutarakannya pada seorang pendaki lainnya yang selamat, yakni Herwin Sukavira.
Dalam kanal Youtube Bayu Erlangga disebutkan bahwa sebelum memulai pendakian ke Gunung Marapi, Abel pernah berkata bahwa hari itu adalah pendakiannya yang terakhir.
Setelah ditanya mengenai alasannya, Abel hanya mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan pendidikan di sekolah kepolisian.
Tak dinyana, pernyataannya mengenai pendakian yang terakhir tersebut ternyata benar adanya.
Pendakian di tanggal 5 Juli 1992 tersebut merupakan pendakian Abel Tasman.
Namun bukan karena dirinya bersekolah di akademi kepolisian seperti yang dikatakannya.
Melainkan karena dirinya telah dijemput Illahi, tak jauh dari lokasi berdirinya Tugu Abel, yang juga menjadi lokasi ditemukannya mendiang Yasirli Amri.
Tewas karena Terkena Lemparan Batu Panas Gunung Marapi
Abel Tasman diduga meninggal karena terkena lemparan batu panas dari kawah Gunung Marapi.
Hal ini bisa terlihat dari adanya batu besar seukuran bola sepak di sekitar lokasi jenazah pendaki yang tergabung dalam komunitas JIPALA ini.
Kepala Abel yang terluka parah, serta sebagian giginya yang hilang juga menjadi bukti bahwa pemuda berusia 19 tahun tersebut meninggal karena terkena batu panas Gunung Marapi, sesaat setelah gunung tersebut meletus.
Dalam kanal Youtube Bayu Erlangga tersebut disebutkan bahwa teman Abel yang bernama Eri Incek melihat dengan jelas, saat sebuah batu besar menghantam kepala Abel.
Diduga Meninggal karena Melindungi Teman
Meskipun Eri Incek melihat dengan jelas saat batu besar menghantam kepala Abel Tasman.