GORAJUARA - Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Jalan Lodaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin, 27 November 2023 yang lalu.
Sebuah truk berwarna putih yang membawa tabung gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) tiba-tiba meledak, mengakibatkan konsekuensi yang mengerikan.
Kejadian tersebut menyebabkan sembilan orang mengalami luka-luka yang serius, sementara dua orang lainnya dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tersebut.
Baca Juga: Usai Diperiksa Hampir 10 Jam, Ketua KPK Non Aktif Firli Bahuri Dikawal Ketat Anggota, Ditahan?
Pukul 17.35 WIB, kejadian tragis ini terjadi, di mana dua tabung CNG yang diangkut oleh truk meledak secara tiba-tiba.
Ledakan tersebut menarik perhatian pihak berwenang, yang segera melakukan investigasi mendalam terhadap peristiwa mengerikan ini.
Kapolsek Cibadak, Kompol Ridwan Ishak, dalam upaya penyelidikan dan memberikan informasi terkait peristiwa ini kepada wartawan, tanpa diduga, tabung gas CNG kembali meledak. Bahkan, ledakan tersebut mengenai Kompol Ridwan Ishak sendiri, menambah tragedi yang telah terjadi.
Baca Juga: Isu Lingkungan Jadi Spirit Pembangunan Jangka Panjang Kota Bandung
Tentu saja, tragedi ini menjadi perhatian serius bagi otoritas setempat. Upaya penyelidikan sedang dilakukan secara intensif untuk memahami penyebab pasti dari serangkaian ledakan yang menggemparkan tersebut.
Kemungkinan penyebab dari meledaknya tabung gas CNG tersebut tengah menjadi fokus utama dalam proses investigasi.
Pentingnya keselamatan dalam pengangkutan dan penggunaan tabung gas alam terkompresi menjadi sorotan utama pasca-tragedi ini.
Baca Juga: Pemkot Bandung Gelontorkan Rp50 M untuk Tenaga Pendidik Honorer di Triwulan 3 dan 4
Diperlukan langkah-langkah preventif yang lebih ketat dalam manajemen transportasi dan penanganan tabung gas alam terkompresi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, perlu adanya evaluasi mendalam terkait aturan dan standar keamanan yang ada, guna memastikan bahwa protokol keselamatan dalam transportasi gas alam terkompresi telah terpenuhi secara tepat dan cermat. Hal ini menjadi penting untuk menghindari risiko serupa yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.