GORAJUARA - Hamas kembali memberi perbaruan mengenai kondisi di garis depan dan pertukaran sandera dengan Israel.
Pada Kamis, 30 November 2023, Hamas menyatakan bahwa Zionis Israel menolak untuk menerima tujuh wanita dan anak-anak yang ditahan.
Selain para tahanan, pihak Israel juga menolak menerima jenazah dari kategori tahanan yang sama, yaitu perempuan dan anak-anak.
Mereka terbunuh akibat pengeboman yang dilakukan Israel di Gaza, di mana pengeboman seharusnya tidak terjadi karena dua belah pihak masih melakukan gencatan senjata.
Setelah pembaruan yang disampaikan Hamas mengenai penolakan Zionis untuk menerima tiga jenazah, tak lama "sepucuk surat" disampaikan Hamas.
Adapun "sepucuk surat" tersebut datang dari tahanan Israel bernama Yarden Bibas yang istrinya, Sherry, dan kedua anaknya bernama Kfir dan Ariel yang dibunuh oleh pesawat pendudukan Israel.
Adapun "surat" tersebut ditujukan kepada Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin "Bibi" Netanyahu.
Dalam hal ini, Hamas melampirkan video yang menampilkan seorang pria duduk di depan kamera dan berbicara tersedan-sedan.
Diketahui, dia merupakan pria yang disebut Hamas sebelumnya, yakni Yarden Bibas.
"Sepucuk surat kepada perdana menteri pemerintah pendudukan.
"Hamas menawarkan untuk menyerahkan ketiga jenazah tersebut, namun pemerintah pendudukan menolak menerimanya dan masih melakukan manuver dan tawar-menawar," ungkap Hamas dan keterangannya.