GORAJUARA - Israel telah mengebom Jalur Gaza selama 45 hari berturut-turut sejak tanggal 07 Oktober 2023.
Hingga saat ini kawasan Palestina masih terkepung menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.
Setelah runtuhnya layanan medis dan komunikasi di Kota Gaza pada 10 November 2023,
Kementerian Kesehatan di Gaza tidak dapat memberikan angka korban secara teratur.
Bahkan puluhan bayi prematur yang berada di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza terpaksa harus dievakuasi setelah menjadi target sasaran Israel.
Baca Juga: Prediksi Perang Israel vs Hamas, Israel Akan Lenyap di Tahun 2027, Siapkan 3 Bekal ini...
Dikutip dari laman Al Jazeera, hingga 20 November 2023 korban yang dinyatakan telah meninggal dunia kurang lebih mencapai angka tiga belas ribu dua ratus lima belas, termasuk anak-anak dan wanita.
Sementara itu korban luka-luka sudah mencapai tiga puluh ribu yang dimana sebesar tujuh puluh lima persennya adalah perempuan dan anak.
Setiap jam di Gaza ada lima belas orang yang terbunuh dan enam diantaranya adalah anak-anak.
Tiga puluh lima orang luka-luka dan sekitar empat puluh dua bom tiap jamnya dijatuhkan oleh Israel.
Sementara ini sekitar 26 dari 35 rumah sakit sudah tidak berfungsi dan sebanyak 87 buah ambulance telah hancur termasuk 300 fasilitas pendidikan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, ada 31 bayi prematur telah dipindahkan dari Rumah Sakit Al-Shifa dan 8 lainnya telah dinyatakan meninggal dunia.
Nebal Farsah, selaku juru bicara Bulan Sabit Merah, dari 28 bayi prematur telah dipindahkan ke Rumah Sakit di Mesir.