Prof. Lili Romli: Dinasti Politik Bajak dan Bonsai Demokrasi

photo author
- Senin, 6 November 2023 | 17:39 WIB
Prof. Lili Romli menilai dinasti politik menjadi persoalan ketika dinasti politik tersebut membajak dan membonsai demokrasi. (Gorajuara/ Instagram/ @mahkamahkonstitusi)
Prof. Lili Romli menilai dinasti politik menjadi persoalan ketika dinasti politik tersebut membajak dan membonsai demokrasi. (Gorajuara/ Instagram/ @mahkamahkonstitusi)

GORAJUARA - Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Lili Romli menilai dinasti politik menjadi persoalan.

Ketika dinasti politik tersebut membajak dan membonsai demokrasi, khususnya untuk negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Bukan hanya itu saja, politik dinasti saat berkuasa dan untuk mempertahankan kekuasaannya memberlakukan aturan main tertutup atau close game,” jelasnya di ketika dihubungi, pada Senin 6 Nobemver 2023.

Baca Juga: PANAS! Influencer Ini Minta Putusan MK Dibatalkan, Singgung Soal Indikasi Kecurangan Jelang Pemilu 2024

Menurutnya, banyak kasus di Indonesia, karena demokrasi elektoral hanya sekedar formalitas.

Hal itu terjadi karena semua kekuatan politik dikendalikan, media massa dilemahkan, dan civil society dikooptasi.

Politik dinasti juga menguasai sumber daya ekonomi dan bahkan koruptif.

 “Kalo di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, tidak menunjukkan hal yang positif. Itu karena prosesnya membajak demokrasi dan ketika berkuasa mereka koruptif,” tuturnya.

Baca Juga: Terkait Putusan MK, YLBHI: Kesalahan Bukan Hanya di MK, Tapi Juga di Presiden

Lili menyebut negara-negara maju juga ada politik dinasti yang melalui proses sesuai dengan prosedur demokrasi.

Tidak ujug-ujug berkuasa, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui melalui pengkaderan dan rekrutmen politik yang sama seperti kader yang lain.

“Mereka juga memiliki kualifikasi dan kapasitas yang baik sehingga ketika berkuasa juga berhasil dengan baik, tidak koruptif. Jika gagal, publik tidak akan memilihnya kembali, ada punishment,” sambungnya.

Baca Juga: Demokrasi di Ujung Tanduk Usai Putusan MK Soal Usia Capres, Sarat Kepentingan dan Lahirkan Politik Dinasti

Lili menilai jika kondisi politik dinasti berlanjut, bukan tidak mungkin demokrasi akan meradang.

“Untuk proyeksi ke depan, jika politik dinasti tetap bercokol dan menang dalam pemilu, demokrasi Indonesia akan terancam. Sekarang saja demokrasi Indonesia mengalami kemunduran, apalagi nanti jika yang berkuasa dinasti politik,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: R Herdiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini