Misteri Pembunuhan Berusia 390 Juta Tahun Akhirnya Terpecahkan, Dan Ini Pelakunya

photo author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 15:10 WIB
Misteri Pembunuhan Berusia 390 Juta Tahun Akhirnya Terpecahkan, Dan Ini Pelakunya  (Gorajuara/Al Jazeera)
Misteri Pembunuhan Berusia 390 Juta Tahun Akhirnya Terpecahkan, Dan Ini Pelakunya (Gorajuara/Al Jazeera)

GORAJUARABiota Malvinoxhosan, sekelompok hewan purba yang hidup di air, diyakini telah menghilang dari Gondwana dalam kurun waktu lima juta tahun.

Hilangnya mereka tetap menjadi misteri selama berabad-abad

Para ilmuwan mungkin akhirnya memecahkan 'misteri pembunuhan' tertua di dunia: Hilangnya sekelompok hewan laut dari superbenua kuno Gondwana.

Baca Juga: Bangladesh: Kereta Penumpang Bertabrakan; 17 Orang Tewas, Lebih Dari 100 Orang Terluka

Gondwana dulunya adalah sebuah benua super, dari sekitar 550 juta tahun yang lalu hingga sekitar 180 juta tahun yang lalu, bersama dengan Laurasia.

Gondwana mencakup Amerika Selatan, Afrika, Arab, Madagaskar, India, Australia, dan Antartika saat ini.

Baca Juga: PRIKITIWW! Komedian Sule Ketahuan Dekat dengan Wanita Cantik Ini, Ayah Rizky Febian Didoakan Bahagia

Misteri pembunuhan berusia 390 juta tahun

Biota Malvinoxhosan, sekelompok hewan purba yang hidup di air, diyakini telah menghilang dari Gondwana dalam kurun waktu lima juta tahun. 

Penyebab hilangnya mereka masih menjadi misteri selama berabad-abad.

Kini, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan adanya perubahan iklim. 

Baca Juga: Pesona Wisata Pura Uluwatu Bali, Sajikan Pertunjukan Tari Kecak dengan Latar Sunset Eksotis

Studi yang dipublikasikan pada 13 Oktober di jurnal Earth-Science Reviews ini menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan penurunan drastis permukaan air laut dan memusnahkan kelompok hewan laut tersebut.

“Ini adalah misteri pembunuhan berusia 390 juta tahun,” kata pemimpin penulis studi Cameron Penn-Clarke.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynold Untung Manurung

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini