GORAJUARA – Pura Uluwatu, jauh dari sekadar tempat ibadah, adalah titik magis di Bali yang memikat jiwa.
Selain Pura Besakih, Pura Uluwatu merupakan daya tarik utama bagi siapa pun yang menginginkan pengalaman spiritual dan eksplorasi budaya yang dalam.
Dikenal juga sebagai Pura Sad Kahyangan oleh masyarakat setempat, Pura Uluwatu adalah penyangga sembilan mata angin, menghadap angin dan ombak yang menyegarkan.
Berlokasi di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Pura ini adalah tempat pemujaan bagi Empu Kuturan, tokoh spiritual penting di Bali.
Dia adalah orang yang membawa ajaran desa adat dan membangun fondasi keagamaan Bali.
Kemudian, Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta suci, dihormati di Pura ini, menjadikannya tempat yang suci dan sakral.
Namun, bukan hanya tentang keagamaan, ini adalah pengecualian eksotis dalam budaya dan alam Bali.
Dari ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut, pura ini mendominasi puncak batu karang, diberi nama "Uluwatu" yang berarti "puncak batu karang" dalam bahasa Sanskerta.
Ini adalah pusat pemujaan dan keagamaan yang memiliki kekayaan ritual yang dalam, dari Mpu Kuturan hingga Dang Hyang Nirartha.
Pura ini menghadap Samudera Hindia yang mempesona dan menampilkan pemandangan yang memukau.
Posisi di tebing membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam.