GORAJUARA - Stres adalah situasi yang mengganggu hormon dalam tubuh kita, hal Ini memicu hormon yang disebut adrenalin dan kortisol dalam tubuh, yang merupakan penyebab sebagian besar gejala stres. Berikut merupakan uraian dari stres dan 6 Tips mengatasinya.
Beberapa tanda stres yang umum terjadi antara lain hipertensi, tekanan darah tinggi, kecemasan, sakit kepala, peningkatan laju pernapasan, insomnia, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Adrenalin dan kortisol bekerja untuk meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan, memengaruhi bagian rasa takut dan suasana hati di otak, mengubah respons imun, dan sebagainya.
Baca Juga: Intip Gaya Outfit Hemat ala Komika Kiky Saputri yang Menawan, Dapat Ditemukan di Toko Oren Lho!
Mereka menyempitkan pembuluh darah untuk meningkatkan produksi darah ke otot, meningkatkan distribusi glukosa ke otak, dan mempersiapkan tubuh Anda untuk mode bertahan hidup atau melawan.
Sekarang, untuk jangka waktu sementara, hal ini baik-baik saja, dan bahkan mungkin bermanfaat bagi tubuh.
Namun, seringkali penyakit ini menimbulkan konsekuensi seperti penyakit dan nyeri fisik, masalah pencernaan, kemungkinan terkena stroke, masalah tidur, penambahan berat badan, energi rendah, pusing, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
Hal ini juga dapat berdampak pada suasana hati, motivasi, dan energi kamu untuk menyelesaikan tugas sehari-hari.
Dilansir dari menxp.com oleh Gorajuara belajar mengelola dan mengurangi stres dimulai dengan mengidentifikasi jenis stres.
Tergantung pada situasi dan durasi stres, ada empat jenis stres. Stres akut, stres akut episodik, stres kronis, dan eustress.
Baca Juga: Mari Mengenal Keuntungan dan Langkah Investasi: Pilar Penting untuk Masa Depan Keuangan Gen Z
Stres akut adalah stres jangka pendek yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu menunggu kemacetan, kegelisahan sebelum wawancara, atau stres yang terkait dengan menyelesaikan tugas pekerjaan, semua ini hanya menimbulkan sedikit stres.
Stres akut episodik, seperti namanya, merupakan stres akut yang terjadi secara sering atau terus-menerus. Hal ini mungkin terjadi ketika situasi yang menyebabkan stres sering terjadi, atau jika situasi yang dihadapi belum teratasi.
