GORAJUARA - Ribuan warga keluar untuk mengadakan protes di Tepi Barat dan Yerussalem pada Selasa, 19 Oktober 2023, malam waktu setempat.
Protes tersebut dilakukan warga sebelum sebuah bom mengarah ke Rumah Sakit Arab Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang.
Disaksikan langsung oleh warga setempat, terutama wartawan di tempat kejadian, menunjukkan banyaknya mayat berserakan di tanah dan membawa anggota tubuh yang dibungkus dalam tas kain.
Pada hari ke 12 konflik Israel Palestina, korban yang terbunuh sekitar 64 warga, terutama tentara dan penduduk Israel dalam serangan militer dan penangkapan di lingkungan Palestina.
Laporan peningkatan kekerasan Israel telah memicu adanya protes di Ramallah, Jenin, Nablus, Tubas, Hebron dan Bethelem terhadap Otoritas Palestina di pusat kota dan pasukan Israel di pos pemeriksaan, pangkalan militer dan pemukiman.
Pasukan keamanan Palestina memulai perang dengan pengunjuk rasa terhadap peluru tajam, gas air mata dan granat setrum yang menyebabkan warga terluka.
Ada juga yang melemparkan batu, kursi dan barang lainnya ke kendaraan lapis baja Palestina untuk dibubarkan.
Dilansir dari Al Jazeera oleh GORAJUARA, sekitar 80.000 petugas diam karena melihat terbunuhnya puluhan orang oleh tentara Israel dan penduduk di Tepi Barat.
Pasukan keamanan berusaha membubarkan diri yang berujung konfrontasi oleh demonstrasi yang menembakkan peluru tajam sehingga menyebabkan syahidnya seorang gadis dan puluhan orang terluka.
Pasca serangan ke Rumah Sakit Arab Al Ahli yang menewaskan 500 orang, beberapa toko, sekolah dan restoran ditutup untuk memperingati pemogokan umum oleh para pejabat dan aktivis.
Mayoritas korban adalah anak-anak dan kaum perempuan dengan tubuh yang rusak.