GORAJUARA - Konflik berkepanjangan di Palestina, khususnya di wilayah Jalur Gaza, telah menciptakan situasi mencekam yang berdampak besar pada anak-anak.
Dalam hal ini, anak-anak di Jalur Gaza sudah merasakan kehidupan dalam kondisi konflik yang begitu menghancurkan selama bertahun-tahun.
Dilansir dari akun Twitter @OnlinePalEng pada 15 Oktober 2023 oleh GORAJUARA, dinyatakan bahwa setiap lima menit sekali di Jalur Gaza seorang anak terbunuh akibat serangan udara Israel.
Dalam hal ini, anak-anak di Jalur Gaza berada dalam bahaya, di mana mereka menghadapi risiko kematian, cedera, ketidakpastian dan trauma akibat serangan yang intensif serta hilangnya rumah dan keluarga.
UNICEF sebagai organisasi internasional di bawah naungan PBB kemudian memberikan gambaran kondisi di Gaza melalui artikel yang dimuat di laman resminya.
Dalam artikel itu, tertulis anak-anak di Gaza sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa.
Anak-anak yang terkena dampak meningkatnya permusuhan membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Selanjutnya, UNICEF dan mitranya dilaporkan tengah berada di lapangan saat artikel ini dimuat.
UNICEF mengeluarkan imbauan mendesak untuk memberikan bantuan dan perlindungan lebih kepada anak-anak yang menjadi korban langsung dari ketegangan dan serangan berkepanjangan.
Seminggu setelah perang, ratusan anak dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca Juga: Warga Korea Unjuk Rasa Mendukung Palestina dalam Perang Kelompok Militer Hamas dan Israel
Masyarakat di sana juga dilaporkan kehabisan makanan, air, listrik, obat-obatan dan akses aman ke rumah sakit setelah berhari-hari terjadi permusuhan dan terputusnya semua jalur pasokan.
