"Technology will always thrive (teknologi akan selalu berkembang pesat).
"Pemerintah selalu cari cara untuk menekan revolusi teknologi dari jaman bakery harus state-owned, orang dilarang bikin topi.
"Sekarang TikTok Shop di-ban (dilarang) pun, teknologi akan thrive. Orderan akan lari lagi ke Shopee dan yang lain.
"Jangan lawan teknologi, embrace it,” tulis akun Twitter @timothyronals22.
Banyak pengguna Twitter lain mendukung perumpamaan tersebut dengan menyatakan bahwa penutupan TikTok Shop tidak akan membuat dagangan pelaku UMKM mendadak laris.
Pengguna lain pun menyuarakan bahwa penyebab utama dagangan melalui live shopping lebih laris bukan karena platform, tetapi karena banyaknya artis yang turut berjualan di dalamnya.
“Kalau TikTok Shop beneran diblokir, pemerintah kita gak pernah belajar.
"Masa gak ingat gimana bisa nyelesain masalah waktu ribut2 dulu?
"Mau keyword? Ojek online VS ojek pangkalan, gaes?” ungkap akun Twitter @Darril_Wezy.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina: Odessa Ukraina Diserang Rudal Rusia Selama 2 Jam 2 Orang Tewas
Menanggapi cuitan tersebut, akun Twitter @incifetaria turut menyuarakan pendapatnya.
“Masalahnya di TikTok Shop itu banyak produsen skala usaha besar yang langsung menjual produknya ke konsumen.
"Padahal kan ga boleh. Ini yang ngerusak pasar.