GORAJUARA - Negara Jepang tengah dilanda krisis penduduk yang semakin parah pada tahun 2023.
Krisis penduduk di Jepang tersebut berpengaruh pada banyak hal, termasuk peluang kerja di negara tersebut.
Masalah penduduk di Jepang tersebut disebabkan oleh keengganan anak muda untuk menikah.
Faktor ketidakstabilan pekerjaan serta permasalahan ekonomi menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Baca Juga: Habis 2,5 Juta Untuk Makan di Restoran Jepang Salah Satu Menunya Tulang Ikan!
Untuk menghadapi krisis penduduk yang juga berpengaruh pada tenaga kerja, pemerintah Jepang melakukan berbagai upaya sebagai bentuk transformasi mereka.
Saat ini, sebagian sektor, terutama yang bersifat pelayanan, mengalami krisis pekerja, di mana hal ini dipicu salah satunya akibat pandemi Covid-19.
Di sisi lain, penduduk berusia di atas 65 tahun berjumlah 29,1 persen dari seluruh penduduk, di mana angka yang lebih tinggi 0,1 persen dibanding tahun lalu.
Angka ini cukup jauh dibanding negara yang berada di urutan setelahnya, yaitu Italia sebesar 24,5 persen dan Finlandia 23,6 persen.
Baca Juga: Kasus Fatal Pertama Dari Virus Oz yang Ditularkan Melalui Kutu Dilaporkan Terjadi di Jepang
Dilansir dari Japan Today oleh GORAJUARA, pemerintah mulai mengajak perempuan serta penduduk usia lanjut yang masih mampu bekerja untuk mengisi kekosongan pekerja ini.
Selain itu, pemerintah mulai membuka lowongan sebesar-besarnya untuk bagi pekerja asing, meskipun banyak pihak masih meragukan kemampuan Jepang untuk bersaing dengan negara lainnya dalam hal gaji bagi tenaga kerja asing.
Pemerintah juga menekankan budaya apresiasi kemampuan, berbeda dari sebelumnya yang lebih mengutamakan senioritas.
Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak ingin perusahaan-perusahaan di Jepang berlomba untuk meninggikan gaji pekerjanya demi mendapatkan pekerja yang lebih mudah.
