GORAJUARA - Virus Nipah merupakan virus yang langka namun mematikan dan ditularkan oleh kelelawar yang dapat menyebabkan demam, muntah, dan infeksi saluran pernapasan pada manusia.
Pihak berwenang India telah melakukan pengujian massal untuk menghentikan penyebaran virus mematikan Nipah, yang telah menewaskan dua orang di negara bagian Kerala di bagian selatan.
Pertemuan publik dibatasi dan beberapa sekolah ditutup minggu lalu, kata para pejabat pada hari Kamis. Ini merupakan wabah keempat di wilayah tersebut sejak 2018.
Baca Juga: Update virus Nipah: 1.233 Kontak Terlacak, 352 Rerisiko Tinggi, 61 Dinyatakan Negatif
Kelelawar merupakan penyebab sebagian besar penyebaran penyakit ini karena kemampuannya melakukan perjalanan jarak jauh.
Virus ini muncul dengan gejala demam, muntah, dan infeksi saluran pernapasan pada manusia. Menurut Pemberitaan di India kasus yang parah dapat menyebabkan kejang dan ensefalitis, peradangan otak, dan mengakibatkan koma sampai meninggal.
Virus ini memiliki tingkat kematian antara 40-75%, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit ini belum diketahui vaksinnya, dan pengobatan yang biasa dilakukan adalah dengan memberikan perawatan suportif.
Baca Juga: Jokowi Hadiri Konferensi Besar Nahdlatul Ulama! Presiden Sampaikan Ini pada Keluarga Besar NU
Penyakit ini dapat menulari manusia secara langsung melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi, dengan beberapa kasus penularan antar manusia yang tercatat.
Joanne Macdonald, profesor teknik molekuler di Universitas Sunshine Coast menuturkan “virus Ini dibawa oleh kelelawar buah yang hinggap di puncak pohon, mereka bisa buang air kecil dan mencemari buah, dan ketika orang memakannya, mereka tertular virus dan kemudian jatuh sakit,”
“Setelah Anda mendapatkannya, (satu-satunya pengobatan adalah) istirahat, hidrasi, pengobatan gejala,”
Baca Juga: Intip 5 Cara Pencegahan dari Negara Penyintas Wabah NiV, CDC: Indonesia Berisiko Terkena Paparan
Para ilmuwan khawatir strain virus yang bermutasi dan sangat mudah menular akan muncul dari kelelawar. Wabah penyakit ini jarang terjadi, namun Nipah telah dimasukkan dalam daftar WHO sebagai salah satu dari beberapa penyakit yang patut mendapat prioritas penelitian karena potensinya menyebabkan epidemi global, selain Ebola, Zika, dan Covid-19.
Nipah merupakan salah satu jenis Henipavirus yang berkerabat dengan virus Hendra yang pertama kali ditemukan di Australia dan menyebabkan kematian pada manusia dan kuda.