Kemendikbudristek Akan Bantu Tenaga Pendidik ABK Lewat Program Guru Belajar dan Berbagi

photo author
- Senin, 13 September 2021 | 13:35 WIB
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dari Kemendikbudristek Iwan Syahril (kemdikbud.go.id)
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dari Kemendikbudristek Iwan Syahril (kemdikbud.go.id)

 

 

JAKARTA, GORAJUARA - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek mencanangkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran (SPP) di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI).

Program itu, untuk mewujudkan komitmen Pemerintah untuk mengupayakan pendidikan yang layak bagi seluruh peserta didik di Indonesia.

Melalui program SPP SPPI ini diharapkan akan menghasilkan sosok pendidik yang inspiratif dan teladan untuk seluruh peserta didik di Indonesia.

Baca Juga: Kementerian Perekonomian akan Dorong Profesi Berbasis Digital lewat Peta Jalan Indonesia 2021-2024

Baca Juga: Jangan Pandang Sebelah Mata Potensi Digital Indonesia, Terdapat 202,6 Juta Warga RI Pengguna Internet

“Dengan adanya program ini maka para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dapat memperoleh penguatan pemahaman mengenai pengelolaan pembelajaran yang efektif," kata Dirjen GTK Iwan Syahril dalam menyambut peluncuran program ini secara virtual seperti dilansir kemdikbud.go.id pada Senin 13 September 2021.

"Mewujudkan pendidikan yang inklusif, merdeka belajar bagi peserta didik terutama yang berkebutuhan khusus,” tambah Iwan.

Dalam kesempatan yang sama, Iwan juga mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh guru yang telah berdedikasi dalam memberikan pelayanan terbaik untuk peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Baca Juga: Sekda Kota Bandung: Masyarakat Diminta Sabar Lalui Verifikasi Terkait PTMT

Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Apresiasi Vaksinasi di Cianjur

“Setiap anak didik layak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter,” ujarnya.

Maka dari itu, Iwan menghadirkan pendidikan inklusif untuk setiap sekolah di Indonesia. “Dalam mewujudkan pendidikan inklusif untuk semua, kita perlu menguatkan kolaborasi, terus menguatkan untuk belajar, berbagi, dan bergerak bersama,” dorongnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini