Setelah Covid-19 Pergi Orang Kembali Hidup Jorok, Apa Kabar Tempat Cuci Tangan Di Sekolah.

photo author
- Sabtu, 2 Juli 2022 | 10:21 WIB
Wastafel Tempat Cuci Tangan Menyenangkan (GoraJuara.com/photo 6581245 Pixabay)
Wastafel Tempat Cuci Tangan Menyenangkan (GoraJuara.com/photo 6581245 Pixabay)

GORAJUARA - Ternyata setelah Covid-19 pergi orang kembali hidup jorok. Tempat cuci tangan tidak lagi digunakan dan cuci tangan tidak menjadi kebiasan.

Orang-orang mengira rajin cuci tangan hanya dilakukan ketika masa Pademi Covid-19, setelah Covid-19 pergi, orang-orang kembali hidup jorok. 

Dunia pendidikan kita kadang latah. Program-program baik selalu dibuat karena pesanan yang bersifat situasional.

Baca Juga: Lagu Taqwa Karya Roma Irama, Lirik Abadi dari Allah. 

Pada saat pandemi sekolah-sekolah ramai membuat tempat cuci tangan dan sabunnya di sediakan. Namun ketika pendemi Covid-19 telah mereda, cuci tangan tidak lagi dianggap perlu. 

Padahal cuci tangan adalah budaya hidup bersih yang bisa mencegah penyakit. Cuci tangan penting karena makanan yang kita masukkan ke mulut menggunakan tangan.

Sebuah riset di Pakistan akibat dari cuci tangan menjadi kebiasaan masayarakat, maka angka diare turun 52%, pnemonia turun 48%, infeksi kulit oleh bakteri menurun 35% (James Clear, 2020).  

Baca Juga: Inilah Rumus Mudah Memahami Paradigma Pendidikan Merdeka Belajar

Sebelumnya ada kebiasaan cuci tangan pakai sabun, gejala-gejala penyakit tersebut sering terjadi. Namun apa yang membuat masayrakat Pakista gemar cuci tangan pakai sabun. 

Ternyata hasil riset karena mereka senang mencuci tangan dengan sabun, baunya harum, sehingga cuci tangan menjadi kebiasaan yang meneyenangkan.

Bisa jadi faktor yang membuat budaya kita tidak senang cuci tangan dengan sabun, karena kita menganggap cuci tangan hanya untuk mencegah penyakit Covid-19.

Baca Juga: Berusahalah Untuk Gagal, Karena Orang Gagal Dia Tidak Pernah Gagal 

Faktor lain, sekolah-sekolah setelah pandemi Covid-19, tempat cuci tangannya tidak terawat, airnya tidak mengalir, dan tidak disediakan sabun yang wangi. 

Seyogyawanya pandemi Covid-19 hakikatnya bukan menakut-nakuti masyarakat dengan sakit, tetapi mengajari kita semua agar rajin cuci tangan karena kualitas lingkungan sudah semakin memprihatinkan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Sumber: James Clear (2020) Atomic Habits. Pt Gramdedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB