GORAJUARA - Zulkarnaen, seorang tunadaksa yang menjadi motivator guru dalam Bimbingan Teknis Penguatan Skill Society 5.0 di hotel Melia – Nusa Dua Bali, pada Rabu, 15 Juni 2022.
Sebagai seorang tunadaksa, dia tampil memukau di hadapan para guru TK, SLB, dan SMA di Provinsi Bali. Betapa tidak, kepiawaiannya menggunakan smart phone untuk membuat video pembelajaran sangat mencengangkan, sehingga mendapat aplaus berkali-kali dari peserta bimtek dalam sesi materi Smartphone dan Videografi untuk Pembelajaran.
Ditanya ketunadaksaannya, ia mengatakan, sudah bawaan sejak lahir. “Syukurlah saya punya semangat belajar sejak jenjang SD sampai SMA di SLB-D di Kota Banyuwangi. Penggunaan smartphone saya belajar secara autodidak,” katanya.
Baca Juga: Calon Haji Indonesia 2022 Telah Berangkat dari Madinah ke Makkah dan Ditempatkan di 5 Wilayah
“Tidak belajar secara khusus. Syukur pula dipecaya oleh Kemendikbudristek melalui P4TK TK dan PLB untuk berbagi dengan guru-guru di Bali. Tempatnya juga mewah di kawasan Wisata Internasional Nusa Dua Bali,” lanjutnya disela-sela memberi tugas kepada peserta bimtek yang terkagum-kagum dengan kemampuannya.
Kegiatan Bimtek dengan tema, “Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar” berlangsung 5 hari mulai dari tanggal 13 - 17 Juni 2022), bertempat di hotel Melia Nusa Dua Bali.
Sesi materi hari ketiga, 15 Juni 2022 menjadi istimewa karena pematerinya tunggal, seorang tunadaksa, tetapi gairah semangatnya melampaui orang-orang normal pada umumnya.
Baca Juga: Lagi! Perang Saudara di Babak 16 Besar Indonesia Open 2022 Fajri vs Bakri, Siapa yang Akan Menang?
“Zulkarnaen ini memang keren. Mantap, dua jempol Jempol untuk beliau yang menginspirasi kita di sini”, kata Kadek Yudiasih dari SLBN 1 Denpasar.
Pujian juga datang dari Hilda Aprilliany Paju, S.Pd., guru SMAN 2 Kuta Selatan. “Seru kegiatannya. Tidak mengantuk. Langsung kolaborasi antarteman dan sekolah. Dapat reuni dengan teman lama. Terpenting dapat foto-foto untuk mengisi kontens media sosial” kata pembina ekstra jurnalistik ini.
Pujian itu semakin lengkap dengan banyaknya peserta minta berfoto bersama setelah sesi materi yang berlangsung hangat penuh persaudaraan. Di sinilah nilai kemanusiaan universal dihadirkan. Serentak bergerak untuk merdeka belajar secara inklusif di tempat yang nyaman, indah dengan taman hotel yang asri.
Baca Juga: Indonesia Open 2022: Inilah Wakil Indonesia yang Maju ke Babak 16 Besar, Ada Ginting dan Jojo
Persis ajakan Ki Hadjar Dewantara, menjadikan semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah, semua peristiwa adalah proses pembelajaran. Terima kasih Pak Zulkarnaen telah menginspirasi kami di sini, di Bali ini.***