GORAJUARA - Sore itu takziah ke gubernuran, suasana duka masih menyelimuti rumah dinas Gubernur Jawa Barat. Ketika memasuki areal parkiran, beberapa mobil sudah terparkir.
Karangan-karangan bunga simbol ungkapan duka mengular melingkar warna warni. Karangan bunga ini membuat suasana indah di rumah dinas gubernur, menutupi duka cita sementara.
Beberapa kepala sekolah kota Bandung sudah berkumpul untuk takziah. Andang Segara Ketua MKKS kota Bandung datang berkelompok. Saya datang dengan kendaraan standar mobil sejuta umat.
Baca Juga: Program Sarana Prasarana, Jangan Sampai Ada Laptop Berjamur
Di faviliun rumah dinas gubernur sudah terhampar karpet berwarna hijau. Di atas karpet sudah berkumpul anak-anak yatim untuk takziah. Udaranya sejuk dan harum mewangi.
Menjelang waktu asar para kepala sekolah berdatangan. Pak kadisdik, Pak Sekdis, Pak Kabid PLS, Pak KCD wilayah VII hadir pula. Rupanya Ibu KCD Wilayah V dan VI hadir juga.
Lalu kami siap-siap untuk shalat asar. Keran-keran air wudhu sudah tersedia di samping faviliun. Setelah wudhu beberapa saat menunggu adzan tiba, sambil membaca lembar panduan doa.
Baca Juga: Tips Mengajari Olah PIkir, Memahami Hukum Kepastian Melalui Pepatah Sunda
Setelah adzan berkumandang kami melakukan shalat asar berjamaah bersama anak-anak yatim. Setelah shalat asar selesai, doa bersama untuk almarhum Eril.
Anak-anak yatim mendapat santunan dari Pak Gubernur dan Ibu sebagai terimakasih atas doa-doanya untuk almarhum Eril. Setelah selesai doa bersama, tamu pelayat diarahkan masuk ke ruang tengah.
Pak Gubernur dan Ibu lalu menghampiri tamu. Sellanjutnya kami satu per satu saling berhadapan menyampaikan perasaan duka cita dan doa.
Baca Juga: Selamat Sukses Bu Faliqul Mewakili Indonesia Diklat QITEP Asia Tenggara
Dari arah dekat raut wajah Pak Guberur terlihat menyimpan duka mendalam. Sekeliling kelopak matanya memerah, bekas air mata yang mungkin tertahan tidak bisa keluar semua.
Pak Gubernur dan Ibu terlihat tetap tegar sekalipun badai ujian ini menimpa hebat. Beban menjadi pemimpin dan beban menimpa batin, sedang dihadapi Pak Gubernur dan Ibu.