GORAJUARA - Ujian Sekolah di SMAN 15 Kota Bandung kali ini tidak seperti biasanya. Ujian Sekolah dilakukan dengan ujian berbasis proyek. Untuk memenuhi tugas kolaborasi dari tujuh mata pelajaran siswa diarahkan untuk membuat sebuah proyek secara berkelompok.
Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan dan survey untuk menemukan permasalahan sebagai bahan proyek yang akan mereka lakukan.
Hana, wakasek kurikulum merancang ujian berbasis proyek sebagai pemanasan untuk memasuki program sekolah penggerak di SMAN 15 Kota Bandung yang sudah terpilih melalui SK Kemdikbud di Geombang II.
Baca Juga: Urban Farming SMA Negeri 25 Bandung
Pembelajaran proyek adalah ciri khas dari kurikulum yang akan diimplementasikan pada sekolah penggerak.
Siswa diberi waktu sekitar dua sampai tiga minggu, untuk menyelesaikan proyek yang akan mereka tampilkan dalam ujian. Setiap tiga kelompok dibimbing oleh satu orang guru.
Ujian tahap pertama dilakukan secara tertutup dilakukan oleh di dalam kelas oleh guru-guru penguji. Selanjutnya ujian tahap II dilakukan secara terbuka secara luring dan daring di aula.
Baca Juga: Justin Bieber akan Gelar Konser di Jakarta , Ini Jadwal dan Cara Dapatkan Tiketnya
Penguji terdiri dari wakasek dan kepala sekolah. Di ruangan aula hadir guru-guru dan siswa. Di room zoom hadir para orang tua siswa, mereka menyaksikan bagaimana anak-anaknya tampil memperentasikan hasil proyeknya.
Toto Suharya Kepala SMAN 15 Kota Bandung menjelaskan US berbasis proyek dilakukan untuk menilai siswa secara holistik. Selain itu US proyek adalah inovasi evaluasi pembelajaran yang selama ini cenderung seragam dilakukan melalui tes tertulis.
Tes tertulis kurang memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksresikan bebagai kompetensi yang dimiliki. Mellalui US berbasis proyek guru bisa menilai siswa dari berbagai sisi kompetensi yang terlihat dimiliki oleh siswa.
Baca Juga: Sambut Endemi, Ini Sejumlah Langkah Dilakukan Pemkot Bandung dalam Upaya Pulihkan Ekonomi
Melalui US berbasis proyek, kompetensi siswa seperti kemampuan berpikir tingkat tinggi, kreativitas, kerjasama dalam tim, literasi, gaya komunikasi, cara berpenampilan bisa tergali.
