Makna Festival Pendidikan Vokasi Pertanian, Ajang Promosi Produk SMK di Jawa Barat

photo author
- Selasa, 25 Januari 2022 | 08:10 WIB
Kepala SMK Negeri 1 Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Muhamad Alwi, M.Tr.Pi.,                                (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)
Kepala SMK Negeri 1 Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Muhamad Alwi, M.Tr.Pi., (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)

GORAJUARA - Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian  menggelar “Festival Pendidikan Vokasi Pertanian Tahun 2021”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 20-23 Desember 2021 lalu,  sebagai implementasi program Link and Super Match.

Sehingga dalam memeriahkan kegiatan festival ini, BBPPMPV Pertanian mengundang SMK-SMK yang memiliki kompetensi keahlian pertanian bersama industri pasangannya.

Baca Juga: Inul Daratista Bagikan Momen Kebahagiaan Bersama Anak dan Suami Saat Rayakan Ulang Tahun ke 43

SMK yang diundang adalah sebanyak 11 SMK penerima bantuan Teaching Factory (TEFA) BBPPMPV Pertanian tahun 2021.

Di antaranya, 14 SMK yang mendapatkan bantuan pengembangan Produk Kreatif dari BBPPMPV Pertanian tahun 2021, 11 SMK Pusat Keunggulan Bidang Pertanian, dan 10 SMK yang memiliki produk unggulan.   

Menurut Kepala SMK Negeri 1 Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Muhamad Alwi, M.Tr.Pi., pameran produk yang dilaksanakan selama kegiatan festival ini, memberikan makna tersendiri bagi seluruh peserta festival pendidikan vokasi pertanian ini.

Baca Juga: Saat Rakyat Sedang Susah, Politisi PKS Andi Akmal: Memaksakan Diri Pindahkan Ibu Kota Negara

Sebab selama masa pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun, jelas Alwi, membuat kegiatan pembelajaran di SMK tidak bermakna, dikarenakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan hanya bersifat teori saja, praktek pembelajaran terbatas.

Untuk itu, kata Alwi,  adanya pameran produk memberikan harapan yang begitu besar bagi kepala sekolah, guru dan peserta didik untuk kembali menunjukkan potensi yang ada di sekolahnya masing-masing.

“Termasuk kegiatan-kegiatan praktek untuk menunjang kemampuan peserta didik serta menghidupkan kembali unit produksi atau teaching factory di setiap sekolah," kata Alwi.

Baca Juga: Bupati Langkat yang Terjaring OTT KPK, Diduga Lakukan Penyiksaan Terhadap Pekerjanya dengan Cara Dikerangkeng

“Terutama SMK-SMK Pertanian, yang sejatinya memang dituntut dalam setiap kegiatan alur pembelajarannya akan menghasilkan produk,” lanjut Alwi belum lama ini.

Semenjak direncanakannya akan dilaksanakan festival pendidikan vokasi pertanian ini, tegas Alwi, seluruh SMK yang  diundang diinstruksikan untuk mempersiapkan produk yang sudah jadi atau dalam bentuk video, banner untuk ditampilkan dalam kegiatan pameran produk sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB