Menurut Agus, proses menanam kangkung mungkin menjadi hal yang sepele bagi orang dewasa, namun akan sangat bermakna bagi para siswa.
“Sebab itu, di sela-sela kesibukan, saya menyempatkan diri untuk meninjau hasil tematik berbasis praktik para siswa tersebut,” ungkapnya.
Ia mengatakan, di antara hal yang esensial dalam pembelajaran di masa darurat Covid-19 melalui strategi komplementer 7 metode pembelajaran dan Kegiatan Belajar Mengajar Holistik Integratif (KBM HI).
Konsep ini, tambah Agus, juga sejalan dengan merdeka belajar dalam memberikan kecakapan hidup dan pengalaman baru yang bermakna bagi peserta didik.
Baca Juga: Paguyuban Pasundan Protes Keras dan Desak Arteria Dahlan Meminta Maaf Secara Terbuka
“Tujuannya agar anak-anak kita tumbuhkembang optimal dalam berbagai aspek kognitif, apektif dan psikomotoriknya. Begitu juga dengan olah logika, olah rasa, olah etika, olah estetika dan olahraga,” katanya.
Seperti diketahui, kolaborasi tiada henti terus dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dalam menghadirkan warna bagi sektor yang satu ini di tengah-tengah anak bangsa.
Salah satunya, Disdik Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam menggaungkan “Gerakan UI Mengajar”.
Menurut Agus Wahidin, kolaborasi tersebut dilakukan untuk kemajuan pendidikan sebagai wujud kegiatan belajar mengajar (KBM) Holistik Integratif.
“Saya saat itu memberikan pembekalan sekaligus melepas 60 mahasiswa UI dalam ‘Gerakan UI Mengajar’. Tetap semangat walau di masa darurat,” ungkap Agus kepada Gorajuara.com, Senin, 10 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Floor Jansen Nightwish Senang 'FloorWorld' Disukai Ribuan Penggemarnya
Sebelumnya, berbagai gebrakan dilakukan orang nomor satu di Disdik Kabupaten Sumedang ini.
Agus juga menjadi salah satu narasumber pada acara Indonesian Millenial Teacher Festival Sumedang untuk Indonesia 2021.
Pada helaran kegiatan itu, Agus mendapat kehormatan menjadi narasumber bersama parasumber super keren lainnya. Di antaranya, Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., (Pendiri Yayasan Mutiara Indonesia Yayasan Nakula Sadewa yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak).
Selanjutnya ada Drs. Munif Chatib, M.Pd., (Praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan popular), dan Dr. Ir. Djarot Wijanarko.