GORAJUARA – Setelah sukses saat menginisiasi ide sekaligus gagasan “Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran”, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang, H. Agus Wahidin, S.Pd., M.Si., kembali membuat gebrakan bagi Indonesia.
Pada Selasa, 28 Desember 2021, orang nomor satu di Disdik Kabupaten Sumedang ini menjadi salah satu narasumber pada acara Indonesian Millenial Teacher Festival Sumedang untuk Indonesia 2021.
Pada helaran kegiatan itu, Agus mendapat kehormatan menjadi narasumber bersama parasumber super keren lainnya. Di antaranya, Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., (Pendiri Yayasan Mutiara Indonesia Yayasan Nakula Sadewa yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak),
Selanjutnya ada Drs. Munif Chatib, M.Pd., (Praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan popular), dan Dr. Ir. Djarot Wijanarko.
“Alhamdulillah hari ini saya mendapat kehormatan menjadi salah satu narasumber bersama parasumber super keren lainnya, Prof. Dr. seto Mulyadi (Kak Seto), Drs. Munif Chatib, M.Pd, dan Dr. Ir. Djarot Wijanarko dalam acara Indonesian Millenial Teacher Festival Sumedang untuk Indonesia 2021,” ungkap Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus memaparkan, beberapa jurus jitu menghadapi anak yang meliputi komitmen kuat, kompak dengan pasangan, peduli pada hak anak, terus belajar, dan kreatif.
Pada kegiatan tersebut dimunculkan pula sejumlah tagline yang diharapkan mampu memacu semangat guru untuk terus berprestasi. Seperti “Saya..!! Guru Hebat Millennial Berprestasi”.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2021, Ada 207 Anak Korban Kekerasan Seksual Terjadi di Satuan Pendidik
Baca Juga: Bocoran ‘Squid Game’ Season 2 dan 3 oleh Sang Sutradara, Hwang Dong Hyuk
“Ini tentunya menjadi pengalaman yang super keren dan super hebat bagi saya, yang pastinya akan terus dikenang dan jadi memori indah,” ujar Agus, Rabu, 29 Desember 2021.
Sebelumnya, Agus juga menghadirkan program nyata saat sektor pendidikan di Tanah Air dihantam badai tsunami Covid-19.
Program dimaksud adalah, Agus menginisiasi ide sekaligus gagasan “Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran”.
Uniknya lagi, dalam penerapannya, Strategi Komplementer 7 (Tujuh) Metode Pembelajaran tersebut dikaitkan dengan upaya mewujudkan pendidikan yang adil dan merata di masa pandemi Covid-19.