“Alhamdulillah hari ini saya mendapat kehormatan menjadi salah satu narasumber bersama parasumber super keren lainnya, Prof. Dr. seto Mulyadi (Kak Seto), Drs. Munif Chatib, M.Pd, dan Dr. Ir. Djarot Wijanarko dalam acara Indonesian Millenial Teacher Festival Sumedang untuk Indonesia 2021,” tukasnya.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung SCTV dan Live Streaming Liga Inggris Brentford vs MU
Dalam kesempatan itu, Agus memaparkan, beberapa jurus jitu menghadapi anak yang meliputi komitmen kuat, kompak dengan pasangan, peduli pada hak anak, terus belajar, dan kreatif.
Dalam kegiatan tersebut dimunculkan pula sejumlah tagline yang diharapkan mampu memacu semangat guru untuk terus berprestasi. Seperti “Saya..!! Guru Hebat Millennial Berprestasi”.
“Ini tentunya menjadi pengalaman yang super keren dan super hebat bagi saya, yang pastinya akan terus dikenang dan jadi memori indah,” ujar Agus.
Seperti diketahui, Agus juga menghadirkan program nyata saat sektor pendidikan di Tanah Air dihantam badai tsunami Covid-19.
Program dimaksud adalah, Agus menginisiasi ide sekaligus gagasan “Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran”.
Uniknya lagi, dalam penerapannya, Strategi Komplementer 7 (Tujuh) Metode Pembelajaran tersebut dikaitkan dengan upaya mewujudkan pendidikan yang adil dan merata di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Gaga Muhammad Sah Divonis 4,5 Tahun Penjara, Hakim Ungkapkan Alasannya
Menurut Agus saat dihubungi Gorajuara, Rabu, 15 Desember 2021 lalu, dalam pelaksanaannya terdapat tujuh implementasi strategi yang dimaksud.
Meliputi penerapan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), penggunaan digital virtual, penerapan tematik berbasis dialetika, penggunaan modul atau lembar kerja siswa (LKS), mengaktifkan guru kunjung/guru lingkungan atau parenting, memanfaatkan radio televisi, serta menerapkan penugasan yang terukur.
Agus mengatakan, munculnya konsep yang kemudian diimplementasikan dalam strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini, berangkat dari kegalauannya melihat betapa banyaknya persoalan yang mendera dunia kependidikan, terlebih saat badai pandemi Covid-19 melanda.
“Sebab itu hadirnya strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini, setidaknya mampu memberikan solusi bagi dunia kependidikan, apakah itu terkait dengan fasilitas pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, lingkungan untuk mendukung agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meski ada pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Semua itu, tambah Agus lagi, akan bermuara kepada bagaimana agar terwujudnya pendidikan yang adil dan merata di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Resmi! Kota Bandung Kini Punya Lima Kampung Toleransi