Kepala Disdik Sumedang Terharu Bisa Duet Bersama Musisi Kondang Obbie Mesakh

photo author
- Rabu, 29 Desember 2021 | 06:43 WIB
Kepala Disdik Sumedang, H. Agus Wahidin saat duet dengan Obbie Mesakh mendendangkan lagu "Natalia" di acara Indonesian Millenial Teacher Festival, Selasa, 28 Desember 2021.*** (Gorajuara/dok: Facebook Agus Wahidin)
Kepala Disdik Sumedang, H. Agus Wahidin saat duet dengan Obbie Mesakh mendendangkan lagu "Natalia" di acara Indonesian Millenial Teacher Festival, Selasa, 28 Desember 2021.*** (Gorajuara/dok: Facebook Agus Wahidin)

Dalam kegiatan tersebut dimunculkan pula sejumlah tagline yang diharapkan mampu memacu semangat guru untuk terus berprestasi. Seperti “Saya..!! Guru Hebat Millennial Berprestasi”.

“Ini tentunya menjadi pengalaman yang super keren dan super hebat bagi saya, yang pastinya akan terus dikenang dan jadi memori indah,” ujar Agus.

Baca Juga: Holywings Indonesia Umumkan Akan Memberi Hadiah Rp 1 Miliar Jika Timnas Juara AFF 2020

Baca Juga: Aura Kasih Ungkapkan Ini di Akun Twitternya Dalam Bahasa Daerah Sunda

Seperti diketahui, Agus juga menghadirkan program nyata saat sektor pendidikan di Tanah Air dihantam badai tsunami Covid-19.

Program dimaksud adalah, Agus menginisiasi ide sekaligus gagasan “Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran”.

Uniknya lagi, dalam penerapannya, Strategi Komplementer 7 (Tujuh) Metode Pembelajaran tersebut dikaitkan dengan upaya mewujudkan pendidikan yang adil dan merata di masa pandemi Covid-19.

Menurut Agus saat dihubungi Gorajuara, Rabu, 15 Desember 2021 lalu, dalam pelaksanaannya terdapat tujuh implementasi strategi yang dimaksud.

Baca Juga: Kronologis Penganiayaan Gadis Berusia 14 Tahun di Bandung, yang Sempat Dijual Melalui Aplikasi Online Dating

Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu 29 Desember 2021, RCTI, SCTV dan GTV: Ada Final Leg 1 Indonesia vs Thailand, Ikatan Cinta

Meliputi penerapan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), penggunaan digital virtual, penerapan tematik berbasis dialetika, penggunaan modul atau lembar kerja siswa (LKS), mengaktifkan guru kunjung/guru lingkungan atau parenting, memanfaatkan radio televisi, serta menerapkan penugasan yang terukur.

Agus mengatakan, munculnya konsep yang kemudian diimplementasikan dalam strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini, berangkat dari kegalauannya melihat betapa banyaknya persoalan yang mendera dunia kependidikan, terlebih saat badai pandemi Covid-19 melanda.

“Sebab itu hadirnya strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini, setidaknya mampu memberikan solusi bagi dunia kependidikan, apakah itu terkait dengan fasilitas pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, lingkungan untuk mendukung agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meski ada pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Semua itu, tambah Agus lagi, akan bermuara kepada bagaimana agar terwujudnya pendidikan yang adil dan merata di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Film drama ‘Cinta Pertama, Kedua & Ketiga’ Telah Rilis Catat Waktu Tayangnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini