4. Hindari mengulangi pernyataan pada bagian pembuka secara detail di penutup
Pernyataan pada bagian pembuka/argumen penulis hanya boleh dituliskan secara umum.
Sebagai gambaran, kalimat yang dicetak tebal merupakan pernyataan pada bagian pembuka yang disisipkan di penutup.
Baca Juga: Penampilan Sae Byeok ‘Squid Game’ Terlihat Sangat Mengkhawatirkan, Apa yang Terjadi?
Baca Juga: Kemenag Jabar Minta Umat Muslim Tetap Bersabar Meski Umrah Ditunda Hingga 2022
5. Topik esai menarik dan punya tema khusus
Alasannya, esai harus punya satu ide yang ditonjolkan dan khas. Jangan mengambil tema yang general karena pembahasannya akan terlalu luas dan membuat isi esai bertele-tele.
6. Jangan menyepelekan outline
Outline pada esai sangat penting agar isi paragraf tidak keluar dari pembahasan utama.
Contoh tema yang diambil adalah "Efektivitas Pembelajaran Daring", maka outline bisa berupa Kesadaran, Kesulitan, Solusi, dan lain-lain.
Fungsi outline ada berbagai macam, di antaranya esai jauh lebih tersusun rapi, esai jadi bersifat konseptual dan terarah, pesan/simpulan dapat lebih mudah dipahami secara eksplisit, dan memudahkan pencarian materi pendukung argumen/pernyataan.
Baca Juga: Simak Hal Ini Agar Perkuliahanmu Menjadi Lancar
Baca Juga: Eky Fitri Novianti, Piawai Mengolah Si ‘Kulit Bundar’, Mutiara dari SMK Negeri 1 Tanggeung, Cianjur
7. Gunakan kosakata formal
Penulisannya harus sesuai dengan kaidah EYD dan KBBI. Subjek dan predikat pun harus jelas. Esai juga tidak boleh bertele-tele dan ambigu/multitafsir.