GORAJUARA - Prinsip Kepala SMA Negeri 2 Majalaya, Kabupaten Bandung, Drs. Tedi Hermanto, M.M.Pd., apalah artinya memiliki gedung bangunan sekolah yang luas dan presentatif jika tidak dilengkapi dengan masjid di dalamnya.
Tidaklah lengkap seandainya sebuah institusi pendidikan, menurut Tedi, kalau tidak memiliki masjid, apalagi jika mayoritas siswa dan guru beragama Islam. “Itu sangat ironis,” katanya.
Baca Juga: BRI Liga 1: Tumbangkan Persib Lewat Gol Tunggal, Arema Rebut Posisi Kedua Klasemen Sementara
Pasalnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat sarana ibadah, tetapi memiliki peran yang strategis dalam proses pendidikan dan pembelajaran, khususnya yang terkait dengan pendidikan agama Islam.
Masjid juga bisa digunakan sebagai sarana dalam pembentukan pendidikan karakter siswa, katanya, salah satunya, sebelum masa pembelajaran di mulai masjid kerap digunakan sebagai tempat pembiasaan siswa melaksanakan sholat dhuha berjamaah.
Baca Juga: Tangkal Penyebaran Varian Omicron, Luhut: Masa Karantina Ditambah Menjadi 7 Hari
“Alhamdulillah saya bersama para wakil kepala sekolah, guru, serta warga sekolah yang lain bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk pembangunan masjid, sehingga sudah layak untuk digunakan,” katanya.
“Untuk memakmurkan masjid, saya juga sudah melengkapinya dengan kitab suci Al-Qur’an sebanyak 450 buah,” lanjutnya.
Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron, Menkes Budi Gunadi: Belum Terdeteksi di Indonesia, Masyarakat Tak Perlu Panik
Nantinya Al-Qur’an ini, menurut Tedi, akan digunakan dalam pembinaan karakter siswa, sebelum jam pelajaran dimulai, maka siswa bisa membaca Al-Qur’an.
Kitab suci Al-Qur’an ini, tandasnya, selain bisa digunakan oleh seluruh siswa SMA Negeri 2 Majalaya secara bergiliran, juga bisa dipakai oleh para guru dalam pengajian rutin yang digelar setiap Senin.***