“Alhamdulillah, katanya, dengan Asosiasi Pengusaha Kopi Indonesia DPP Jawa Barat sudah bekerjasama, kita ingin mendorong lulusan untuk berwirausaha.
Kalau dulu, tambahnya, kita banyak bekerjasama dengan pabrik-pabrik atau industri besar untuk memasok lulusan, dan bisa bekerja di sana.
“Tetapi sekarang dibalik, lanjutnya, karena konsepnya untuk menjadi wirausahawan,” tuturnya.
Kita juga sekarang sering mendatangkan narasumber setingkat professor, menurut Harry, sebagai motivator, dan memberikan pencerahan-pencerahan tentang pengalaman menjadi orang sukses untuk memotivasi siswa, seperti dari Unpas, dan dari HNI Honda Cianjur untuk memberikan ilmu bagaimana cara menjadi marketing yang sukses dan handal.
Bahkan, kita juga kedatangan mahasiswa yang KKN dari Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, sebut Harry, mereka mengajarkan tentang marketing secara digital.
Hasilnya, kopi Coziera produksi SMKN 1 Sukanagara sudah bisa dijual secara online, seperti di Tokopedia dan online lainnya.
Menurut Harry, mungkin omzet kita belum signifikan, tetapi bagi siswa itu sangat bermanfaat karena bisa belajar bagaimana cara memasarkan melalui online.
“Produk kopi SMKN 1 Sukanagara mulai dikenal orang. “Kita menjual untuk kopi jenis arabika 1 ons seharga Rp35 ribu dan robusta Rp18 ribu per 1 ons,” tandasnya.
Harry mengungkapkan, kelebihan dari kopi produksi SMKN 1 Sukanagara adalah dari cita rasanya yang tidak dimiliki kopi-kopi produk lain.
“Coziera ini tidak terlalu pahit, ada manis-manisnya dan memiliki aroma coklat,” pungkasnya.***
