BANDUNG, GORAJUARA - Seleksi tahap pertama Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 tingkat SMA, SMK dan SLB Jawa Barat diikuti oleh 83.733 peserta. Selain peserta umum, pelaksanaan seleksi juga diikuti oleh disabilitas.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi menjelaskan tahap pertama, seleksi untuk peserta umum telah dilaksanakan pada 13 September 2021-16 September 2021. Sementara peserta disabilitas dilaksanakan pada 17 September 2021.
Ia juga mengatakan, pihaknya juga memfasilitasi peserta seleksi PPPK tingkat Paud, SD, SMP yang berada di bawah kendali dinas pendidikan kabupaten kota.
Baca Juga: Tagar KerenTanpaNyampah Brand Ini Kampanyekan Pentingnya Kurangi Sampah Plastik
"Seleksi PPPK 2021 dilakukan secara semi-online dengan waktu pengerjaan 170 menit (per-orang), jumlah sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian sebanyak 124 sekolah," ujar Dedi Supandi Rabu 15 September 2021.
Pihaknya pun sudah meninjau secara langsung seleksi PPPK di Kabupaten Pangandaran pada Senin 13 September 2021.
Secara keseluruhan di 27 kabupaten kota, pelaksanaan seleksi di hari pertama dan hari kedua terdapat 10.735 peserta yang hadir pada sesi satu. Sedangkan di sesi dua ada 10.825 peserta.
Baca Juga: Kolaborasi Coldplay dan BTS Rilis Single pada 24 September Mendatang
"Jadi untuk seleksi PPPK tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua sesi pada setiap harinya," ujarnya.
Lebih jauh, ia memaparkan, pada hari pertama dan kedua pelaksanaan seleksi terdapat peserta yang tidak hadir lantaran sakit yakni pada sesi satu yaitu 42 peserta dan sesi kedua 17 peserta.
"Sedangkan Peserta yang tidak hadir karena sakit di hari kedua yaitu sesi satu 26 peserta dan sesi kedua 21 peserta," katanya.
Baca Juga: Keharmonisan Debut Oded dan Yana Selama Tiga Tahun, Ternyata Ini Rahasianya
Dedi juga mengungkapkan, pada sesi satu terdapat 4 orang yang reaktif berdasarkan tes antigen. Sementara di sesi kedua yaitu dua orang. Disamping itu, ada pula 17 orang yang tidak membawa antigen pada sesi pertama dan sesi kedua 12 orang.
Pada hari pertama, di sesi satu juga terdapat lima orang yang terdapat Covid-19. Di hari kedua, peserta reaktif tes antigen hanya terjadi di sesi satu yaitu 2 orang.
