GORAJUARA - Chinese Bridge Program membangun kerjasama bidang pendidikan melalui Wuhan Polytechnic, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI ), dan International Cultural Comunication Centre Malaysia (ICCCM).
Cyntia Wu sebagai Indonesian Representative Development Exutive dari ICCCM mengatakan kerjasama ini berfokus pada program Mengenal Kecanggihan Teknologi 5G dan AI (Artificial Intelligent).
Kerjasama ini didasarkan atas perkembangan 5G dan AI yang kian mendunia di bidang teknologi dan menarik perhatian berbagai negara besar di dunia dan berkembang cepat di Tiongkok.
Baca Juga: Belajar Bersama Maestro Made Taro Dari Sanggar Kukuruyuk
Hal ini terlihat dari munculnya berbagai macam robot yang dapat mengerti bahasa manusia yang diciptakan oleh China.
Kecenderungan ini akan membuat sejumlah pekerjaan akan menghilang digantikan oleh robot. “Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia perlu disiapkan untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam perkembangan teknologi AI dan 5G.
Hal ini juga menjadi landasan kerjasama antar penyelenggara Chinese Bridge program yaitu Wuhan Polytechnic, ICCCM, dan UISI”, kata Cyntia Wu sambil berharap program ini mendapat dukungan dari pelajar Indonesia.
Baca Juga: Perayaan Bulan Bahasa Bali V Dibuka Gubernur Bali
Chinese Bridge adalah ajang kompetisi bahasa Mandarin yang diselenggarakan oleh Confucius Institute. Kegiatannya tidak hanya terbatas pada cakupan kompetisi, tetapi juga memiliki program kelas yang bekerja sama dengan banyak Universitas mancanegara.
Programnya dilaksanakan secara online dengan pengantar Bahasa Mandarin Komprehensif, Mendengarkan dan Berbicara Bahasa Mandarin, Membaca Bahasa Mandarin, dan kuliah seri Tiongkok modern mengenai topik tertentu.
Sebagai mitra kerjasama Wuhan Polytechnic telah menyelenggarakan program Chinese Bridge Program pada 28 November –2 Desember 2022 secara daring penuh melalui platform Zoom.
Baca Juga: Taksu Cinta Diluncurkan di SMAN 2 Kuta Selatan, Bali
Para pemateri adalah dosen Wuhan Polytechnic, antara lain Ms. Wei Fang, Ms. Dai Dongxiu, Ms. Xiong Xiaoqian, Ms. Chen Shujian, Ms. Lee Dongwei, Ms. Wang Lingbo, Ms. Cai Jing, dan Ms. Amy. Pembelajaran berlangsung selama 2--3 jam setiap pertemuan sehingga memungkinkan berlangsung secara efektif terarah dan komunikatif melalui jasa interpreter Mandarin-Inggris.
Inggris interpreter ini membantu para pemateri menerjemahkan materi dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris dan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.