GORAJUARA,- Setiap kali rapat orangtua siswa dengan pihak sekolah pada awal tahun pelajaran, selalu dikaitkan dengan pembiayaan pendidikan. Hal itu memang wajar karena orangtua sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan putra-putrinya, sebagai bagian dari tripusat pendidikan.
Tanggung jawab itu melekat antara sekolah, orangtua, dan masyarakat, termasuk dalam pembiayaan. Namun, jarang yang memersoalkan bagaimana kesadaran para stakeholder dalam memberdayakan modal maya dalam pengelolaan sekolah.
Gede Raka (2006: 45) menyebutkan 4 modal maya dalam dunia pendidikan yang perlu dikembangkan untuk memajukan sekolah. Keempat modal maya tersebut adalah modal sosial, modal intelektual, modal semangat, dan modal kridibelitas.
Baca Juga: Kejutan One Piece chapter 1055: Terungkap! Inilah Penyebab Nefertari Cobra Terbunuh di Reverie
Pertama, modal sosial berkaitan dengan tripusat pendidikan (termasuk dunia usaha, lembaga sosial masyarakat, lembaga politik) yang menjadi penanggung jawab pendidikan di sekolah. Hubugan harmonis di antara ketiganya bukan saja membangkitkan semangat dan kebersamaan warga sekolah, melainkan juga menguatkan ikatan batin yang memungkinkan terjadinya sinergisitas secara kohesif, koherensif, dan komprehensif. Semua ikatan itu akan mewujud dalam prestasi sebagai hasil kerja berkolaborasi.
Kedua, modal intelektual ditandai dengan kehadiran pendidik yang secara kualifikasi minimal pendidikan S-1 bahkan sejumlah sekolah banyak yang sudah berkualifikasi S-2 dan S-3 yang diperoleh secara swadana sambil tetap menjalankan tugas sebagai pendidik. Capaian kualifikasi ini yang selama ini belum optimal diapresiasi padahal itu pertanda pendidik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Ketiga, modal semangat ditunjukkan oleh roh kehidupan yang ditandai gerak cepat dan responsibilitas secara mantap dan dinamis. Semangat bersama adalah tanda kompaknya tim kerja. Kompaknya tim kerja adalah berkah sebuah lembaga yang meminimalkan terjadinya benturan antarkepentingan. Yang diutamakan adalah kepentingan bersama, bukan kepentingan individu. Slogannya, semangat mementingkan kepentinggan lembaga di atas kepentingan individu.
Baca Juga: Fakta Oke One Punch Man: Terungkap! Inilah Penyebab Meningkatnya Kekuatan Saitama
Keempat, modal kridibilitas adalah kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk memajukan pendidikan anak-anak di sekolah. Mendapat kepercayaan itu adalah amanah Tuhan. Oleh karena itu, pemegang amanah perlu mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan secara niskala (batin) dan dihadapan civitas akademika secara sekala (lahir).
Demikianlah seyogyanya citra positif terhadap sekolah akan terbangun dengan sendirinya bila keempat modal maya itu diberdayakan dengan komunikasi yang informatif dan humanis.
Keempat modal maya itu tidak akan pernah habis-habisnya bahkan membuat soliditas lembaga makin kuat dan berjaya bila kesadaran kolektif telah terbangun. Untuk mewjudkan itu, perlu sikap inklusif untuk perbaikan lembaga demi tercapainya tujuan bersama. Hal ini selaras dengan semangat SMA : Maju bersama hebat semua. Inilah tawaran membangun budaya sekolah.