GORAJUARA - Rifa Sri Khasanah adalah siswa kelas 10 MIPA 4 SMAN 15 Bandung. Rifa lolos seleksi oliampade tingkat Kabupaten/Kota, berhak maju ke OSN tingkat provinisi.
Rifa selama persiapan OSN tingkat kabupaten/kota dibimbing oleh guru di sekolah. Sama halnya dengan Haidar, persiapan mengikuti seleksi OSN-K, Rifa banyak belajar mandiri.
Rifa secara mandiri belajar soal-soal OSN dari youtube. Kebiasaan Rifa belajar memanfaatkan waktu libur sekolah yaitu sabtu dan minggu.
Baca Juga: Juara OSK Terkena Efek Zonasi, Prestasi Akademik Merata
Waktu belajar yang digunakan Rifa selama libur sekolah sabtu dan minggu, antara 3 sampai dengan 4 jam. Ayah Rifa bekerja wirausaha sebagai penjahit dan ibunya ibu rumah tangga.
Rifa adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Satu orang kakaknya sudah nikah, dan satu lagi sedang menjalani kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan PGSD.
Rifa sekalipun jurusan MIPA, dia senang belajar mata pelajaran ekonomi. Pada kurikulum 2013, meta pelajaran ekonomi diambilnya sebagai pelajaran lintas minat.
Baca Juga: Dari 10 perusahaan Di Indonesia, 8 Perusahaan Sulit Cari Lulusan S1 Siapa Kerja
Ketika ditanya mengapa tidak masuk jurusan IPS untuk mempelajari ekonomi, dia menjawab karena menyukai juga pelajaran matematika, jadi masuk jurusan MIPA.
Toto Suharya Kepala SMAN 15 Bandung, juga Sekjen DPP AKSI mengatakan rupanya penjurusan di SMA layak untuk dibuarkan.
Hal ini senada dengan kebijakan dalam kurikulum merdeka yang sedang digagas kementerian. Kebijakan ini didukung oleh fakta bahwa siswa-siswa minatnya sangat variasi.
Baca Juga: Program Praktisi Mengajar, Mantap Kampus Siap Siap Kolaborasi...
fakta juga terjadi banyak lulusan-lulusan SMA dari jurusan MIPA masuk perguruan tinggi jurusannya IPS. Fakta ini semakin menguatkan penjurusan di SMA harus dihapuskan.
Untuk tingkat SMA, minat siswa tidak bisa dibatasi dengan sekat-sekat jurusan. Di tingkat perguruan tinggipun sekarang diberlakukan kebijakan kualiah diluar jurusan selama tiga tahun.