profil

Jabatan Itu Amanah, Tuti Kurniawati: Ditempatkan Dimana pun Harus Berpikir Positif dan Niatnya Bekerja

Minggu, 20 Februari 2022 | 15:28 WIB
Kepala SMA Negeri 1 Kota Bandung, Tuti Kurniawati, M.Pd., (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)

Terkait program yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Bandung, sebut Tuti,  dirinya tidak akan merubah yang sudah berjalan, hanya lebih menitikberatkan kepada penguatan dari program tersebut.

Baca Juga: SMK Negeri 2 Subang Sebagai Sekolah Pencetak Wirausaha

“Intinya, bagaimana program tersebut bisa berkelanjutan. Saya hanya melengkapi dari program yang sudah ada,” ujarnya.

Sebagai sekolah berbasis teknologi, sambung Tuti, berarti tinggal menguatkan bahwa sekolah teknologi itu harus seperti apa? “Saya harus lebih memperjelas lagi parameter atau Key Performance Indicator (KPI), yakni kira-kira indikator perilaku untuk sekolah IT itu harus bagaimana.

“Itu sudah saya sampaikan kepada tim pengembang sekolah agar menjadi panduan,” ucapnya.

Program lain yang akan diterapkan di SMA Negeri 1 Kota Bandung, ungkap Tuti, meningkatkan jumlah lulusan ke Perguruan Tinggi Negeri, menguatkan branding sekolah IT, meningkatkan sumber daya manusia, dan mengimplementasikan kurikulum prototype.

Baca Juga: Ketua MKKS Wilayah 4 Sumedang Berharap Jumlah Peserta Lomba Karya Tulis Tak Dibatasi ke Depannya

“Kebetulan pada waktu saya seleksi Kepala Sekolah Penggerak masih di SMA Negeri 1 Cisarua. Namun sebelum ada pengumuman saya dipindahkan ke SMA Negeri 1 Kota Bandung, akhirnya Sekolah Penggerak jadi di sini,” katanya.

Di Sekolah Penggerak ini, menurutnya, dirinya akan berupaya meningkatkan program pengembangan pendidikan karakter, salah satunya anti perundungan atau bullying, baik secara fisik, verbal atau medsos di lingkungan sekolah.

“Ini akan menjadi concent saya dan membiasakan guru untuk menjadi role model dalam anti perundungan ini,” ucap Tuti.

Baca Juga: H. Toto Warsito, S.Ag.,M.Ag., Sosok Kepala Sekolah Inspiratif Terbaik Tingkat Nasional

Salah satu contoh kecil, sebutnya, ketika guru menegur siswa tidak dengan kalimat yang negatif dan menyakitkan, tetapi harus mengedukasi dan memberikan contoh baik kepada siswa. Sehingga guru itu harus menjadi role model, jadi anak-anak akan meniru hal-hal baik yang dilakukan gurunya.

Diakui Tuti, selama pandemi Covid-19 penguatan pendidikan karakter memang sedikit terkendala, namun bukan berarti peserta didik tidak tersentuh dengan pendidikan karakter.

“Menanamkan pendidikan karakter kita integrasikan ke dalam setiap mata pelajaran. Seperti bagaimana cara bersosialisasi, berprilaku jujur, disiplin, toleransi antar agama dan suku, itu kami integrasikan ke dalam mata pelajaran,” jelasnya.

Tidak hanya terintegrasi pada mata pelajaran saja, menurut Tuti, tetapi terhadap bidang ekstrakurikuler pun diintegrasikan. SMA Negeri 1 memiliki program kecakapan siswa yang dilombakan dan dinilai setiap bulannya. Siswa mengekpresikan bakat dan prestasinya mulai dari seni, olahraga dan lainnya tidak dibatasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Sisi Lain dari Pencipta Lagu Syukur

Rabu, 17 Agustus 2022 | 23:00 WIB

Kisah Inspiratif Joyana, Anak Yatim Berprestasi

Kamis, 2 Juni 2022 | 19:39 WIB

Profil Bupati Bogor Ade Yasin yang Kena OTT KPK

Rabu, 27 April 2022 | 20:51 WIB