edukasi

Cara SMK Menekan Angka Pengangguran Terbuka di Jawa Barat, Simak Penjelasan Rincinya

Jumat, 29 Oktober 2021 | 21:49 WIB
Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Drs. Edy Purwanto, M.M., (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)

Untuk yang melanjutkan, jelas Edy, relative kecil, namun terus didorong di pendidikan vokasi untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi.

"Nah, SMK di Jawa Barat yang menjadi prioritas adalah kawasan mentropolitan Rebana, dimana pusatnya adalah pelabuhan Patimban di Subang, bandara Kertajati. Daerah tersebut akan menjadi kawasan ekonomi khusus yang disebut dengan Metropatimban,” ujarnya.

“Artinya, di situ akan tumbuh subur industri-industri yang ada di wilayah itu,” lanjut Edy.

Baca Juga: Fabio Quartararo Bakal Tetap Gunakan Nomor 20 pada MotoGP 2022

Tentunya, sebut Edy, SMK di situ akan memasok SDM, karena kita tidak ingin ketinggalan kereta, maka anak-anak yang ada di wilayah itu kita harus persiapkan supaya keahliannya mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada di sana.

Itulah salah satu alasan kenapa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, melaksanakan launching di 17 SMK untuk 12 kompetensi keahlian.

Kompetensi keahlian itu muncul di sana nantinya untuk mengisi industri-industri yang ada di sana, mulai dari kemaritiman, logistik, tekstil, grafika, tata boga dan sebagainya.

Artinya, kupas Edy, saat industri itu tumbuh, maka SDM sudah kita persiapkan. “Nah, dengan demikian akan menjadi target yang tadi saya sampaikan tingkat pengangguran terbuka pasti akan turun,” ucapnya.

Baca Juga: Valve Penuhi Janji pada TI 10 untuk Mengeluarkan Hero Baru

Jadi jangan sampai nanti SMK yang ada di wilayah Cirebon, Subang, Indramayu, Majalengka itu menjadi penonton, tambahnya, kita juga tidak hanya pembukaannya saja, tetapi juga bagaimana link and match, maka kita susun juga kurikulum industri bersama Kadin Jawa Barat 12 program keahlian tadi.

“Jadi otomatis saat kita membuka keahlian logistik, kita persiapkan juga kurikulum industrinya logistik. Saat kita membuka untuk keahlian kemaritiman, maka kita juga buatkan kurikulum industrinya perkapalan,” ucap Edy.

Jadi tidak cukup hanya membuka keahlian, tapi juga kita siapkan kurikulumnya dan juga berikutnya kita latih guru-gurunya.

"Nah, itu kira-kira paket yang kita ambil di kawasan situ. Ini contoh bagaimana mengurangi pengangguran," ujarnya.

Berikutnya wirausaha bagaimana caranya? Edy menjelaskan, salah satunya dengan cara kita membuat program 'Sekolah Pencetak Wirausaha', kemudian kita punya program namanya 50 ribu calon-calon wirausahawan muda dengan slogan 'Moal Eleh'.

Baca Juga: Lantik Akhmad Marzuki Sebagai Plt. Bupati Bekasi, Ridwan Kamil Tunggu 100 Hari Kerja Sang Bupati

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB