Baca Juga: Profesor Wiku Sebut Bioskop Hanya Boleh Beroperasi di Daerah PPKM Level 2 dan 3, Kenapa Begitu
Gorajuara.com, belum lama ini berkesempatan untuk mengikuti blusukan Kepala SMA Negeri 2 Lembang dan rombongan ke Kampung Cibitung, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Subang.
Perjalanan dari SMA Negeri 2 Lembang menuju lokasi ditempuh selama kurang lebih satu jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor, turun naik gunung.
Sebab jalan yang harus dilalui selain terjal, juga tidak beraspal dan kendaraan roda empat sangat berbahaya untuk melewati jalan yang masih tanah dan batu.
Baca Juga: Ribuan Sekolah di Kota Bandung Lakukan PTMT dengan Lancar
Di lokasi yang sama sekali tidak tersentuh signal internet, Lina bersama rombongan pun memastikan tempat belajar para siswa SMA Terbuka yang dipusatkan di masjid Jami Al- Ikhlas di Kampung Cibitung.
“Masjid Jami Al-Ikhlas ini dipakai untuk tempat belajar atas izin dari Kepala Desa Cupunagara,” tutur Lina di sela-sela kunjungannya.
Selain meninjau lokasi belajar siswa SMA Terbuka, Lina bersama rombongan mendatangi rumah salah satu peserta didik SMA Terbuka, yakni Agung Nugraha untuk memastikan kepada orang tuanya bahwa belajar melalui program SMA Terbuka tidak dipungut biaya apapun.
Baca Juga: SMP-SMK Skye Digipreneur Gelar PTMT, Fasilitasi Pelayanan Vaksinasi Untuk 2.000 Warga
“Ini sekolah gratis, ibu dan bapak tidak usah khawatir dengan biaya, karena SMA Terbuka hanya untuk membantu anak-anak putus sekolah di usia sekolah,” kata Lina kepada Dedeh Winingsih yang ingin menyekolahkan anaknya tetapi tidak memiliki biaya.
Hal yang sama pun disampaikan Lilis Suryani, orang tua Andi yang memiliki niat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, tetapi terkendala dengan biaya dan jrumahnya sangat jauh dari fasilitas pendidikan.
“Insya Allah, SMA Negeri 2 Lembang akan membantu anak-anak putus sekolah yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan,” tutur Lina yang disambut gembira oleh orang tua Andi.***